Mohon tunggu...
Rr.Isyamirahim
Rr.Isyamirahim Mohon Tunggu... Penulis - Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Laoshi, Wo Ai Ni Bagian ke-2

26 Oktober 2024   16:46 Diperbarui: 26 Oktober 2024   17:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Halo semuanya, buat yang suka sama cerbung ini, boleh di like dan follow instagram ku ya :)

instagram : myralaoshi

June masih merengut sebal meskipun sudah di dalam lift, ia memeluk erat buku-buku yang tadi sempat terjatuh gara-gara ulah kokonya Jo, si cowok berhoodie hitam. Kenapa sih harus ketemu orang itu lagi, bahkan di apartemennya ! Huff, jangan-jangan dia tetangga baru June, yang dibicarakan di grup whatsapp itu ? Kemarin June sempat membaca di grup, banyak sekali yang membicaraka tetangga baru. Tetangga baru itu masih muda loh, ganteng banget kaya oppa oppa Korea, ih gemes deh, ih lucu deh. Hoek ! Pengen muntah rasanya kalau mengingat segala pujian buat si cowok berhoodie itu. Gak tahu aja aslinya kaya gimana, tengil dan ngeselin banget ! Ketus June membatin. Ia masih ingat, bagaimana si cowok berhoodie itu menolak uluran tangannya ketika mengajak salaman. Dih, situ oke?! Gak bakalan gue mau ngajak kenalan lagi orang kaya gitu. Ganteng sih ganteng, tapi kalau sikap nya 0 buat apa ?

" Halo miss June ... " June tersadar, ia sudah berada di depan pintu ruang baca --- salah satu fasilitas yang ada di apartemennya, dekat dengan lift barang dan sekitar area lobby.

" Eh, halo mbak Dinda " June tersenyum sambil meletakan buku-bukunya dengan hati-hati. Ya seperti inilah kesibukannya tiap hari. Pagi sampai siang mengajar bahasa mandarin di sekolah taman kanak-kanak. Sore sampai agak malam mengajar di ruang baca, menjadi guru bahasa inggris. Mbak Dinda ini adalah salah satu pengelola apartement ini, sekaligus penanggung jawab kursus bahasa inggris di ruang baca. Semenjak tinggal di apartement ini, June mau tidak mau berpartisipasi ke dalam kegiatan yang ada di apartement ini. Karena mbak Dinda tahu, bahwa June adalah seorang guru, akhirnya mbak Dinda meminta tolong June untuk membantunya --- menjadi guru bahasa inggris, untuk anak-anak penghuni apartement ini. Tentu saja butuh tenaga yang lebih ekstra lagi bagi June untuk mengiyakan tawaran tersebut.

" Hari ini mau mengajar anak-anak, tema apa miss June? " mbak Dinda bertanya dengan ramah, sambil melihat satu persatu buku yang dibawa oleh Jane.

" Oh ini mbak, aku mau mengajar numbers untuk anak kelas kecil, sedangkan kelas besar tenses .... " ucap June sambil mengeluarkan beberapa kartu yang tersembunyi dari salah satu buku yang ia bawa.

" Apa itu miss ? "

" Ini flash card mbak, supaya anak-anak enjoy belajarnya, jadi belajar sambil main games pake kartu ini " ucap Jane sambil tersenyum. Mbak Dinda tersenyum mendengarnya.

" Miss June emang kreatif banget, gak salah deh aku milih guru untuk tempat kursus ini "

" Ah bisa aja mbak , hehehe .... "

Sekitar 90 menit June mengajar bahasa Inggris di ruang baca, setelahnya ia buru-buru kembali ke unitnya, setelah mencari seribu satu alasan agar bisa menolak ajakan mbak Dinda untuk makan sore di cafe dekat apartemet, bersama parents dari anak-anak yang June ajar barusan.

***

Sesampainya di unit, June akhirnya bisa bernafas lega. Ia segera membuka pintu unitnya, meletakan buku-bukunya di atas nakas yang ada di sudut ruangan. Kemudian buru-buru menjatuhkan dirinya di kasur. Akhirnya bisa istirahat juga, pikir June sambil tersenyum sendiri. Energinya selalu terkuras habis setelah seharian mengajar, dan ia benar-benar butuh waktu sendiri untuk mengisi kembali energinya. Damai sekali .... pikir June sambil memejamkan matanya. Salah satu alasan June tinggal di apartement adalah, karena jauh dari kebisingan, ocehan tetangga yang bertanya-tanya kenapa ia belum menikah di usianya yang ke-25 tahun, dan juga keributan kecil yang biasa dilakukan para anak kecil. Bukannya June tidak suka dengan anak kecil, ia sangat suka sekali berinteraksi dengan mereka, itulah sebabnya June memilih menjadi guru TK. Sebenarnya hal ini sangatlah kontras dengan kepribadiannya, karena June adalah seorang introvert yang sangat anti sosial. Ia tidak menyukai banyak orang, ia juga tidak suka berbasa-basi, ia lebih menyukai ketenangan, sepi, damai, sunyi, senyap ....

Tok , tok, tok , tiba-tiba ketukan pintu membuyarkan lamunannya. June menahan nafasnya --- berharap bahkan hantu pun tidak mampu melihat kehadirannya.

Tok, tok, tok, tok .... pintu di ketuk empat kali. Pelan-pelan June mengambil bantal yang ada di sampingnya, selain menahan nafas, ia menutupi wajahnya dengan bantal. Berharap orang yang mengetuk pintu rumahnya, benar-benar tidak tahu bahwa di dalam unit ada orang.

Tok, tok, tok, tok, tok .... pintu di ketuk lima kali. Oh, come on ! Gue butuh me time ! Siapa sih ?! Ketus Jane jengkel. Akhirnya mau tak mau ia berjalan menuju pintu unitnya.

Tok, tok, tok, tok, tok , tok, pintu di ketuk enam kali. SUMPAH YA ! KALAU SAMPAI TAMU GAK PENTING, GUE CUBIT GINJALNYA!!! Jane mengutuk dalam hati, membuka pintu rumahnya, bersiap-siap memasang wajah cerianya, namun tiba-tiba senyumnya luntur.

SI COWOK BERHOODIE HITAM !!!!!!!!!!!!! KOKO NYA JO ??! NGAPAIN SIH TRENGGILING JANGKUNG INI NYAMPERIN UNIT GUE ?! JANGAN-JANGAN BENERAN TETANGGA BARU GUE !! YA TUHAN !!!!!!

" Hai laoshi nya Jojo , ni hao ma ? " ucap cowok jangkung itu tersenyum kikuk, sambil melambaikan tangannya ke arah June. June melipat kedua tangannya ke depan dada.

" Ya ? Ngapain ? " ketus June dengan wajah super judes.

" Kenalan yuk, aku Marvin. Kakak tirinya Jojo .... " kening June berkerut mendengarnya.

Apaan sih ? Cringe banget ! Iyuh ... perut June terasa di aduk-aduk. GELI ! SOK KECAKEPAN !

" Oh ?? "

" Ni jiao shenme mingzi (siapa nama kamu?) ? " Marvin tersenyum lagi, ia menyodorkan tangannya ke arah June.

" Ada perlu apa ? " June tak sudi menerima uluran tangan Marvin. Hahahahaha, rasain ! Balas dendam itu memang asik !

" Mau kenalan sama laoshi nya Jo yang cantik, hehehehe .... "

" Dih ? Apaan sih lo ?! " dan June buru-buru menutup pintunya keras-keras. Mengunci pintunya, lalu kembali melanjutkan tidurnya.

GAK JELAS, ALAY ! SOK KECAKEPAN ! SUMPAH ?!!!!!!

Sementara Marvin tertegun melihat perlakun Jane terhadapnya, lalu sesaat kemudian ia tersenyum. YA AMPUUUUN, BARU KALI INI ADA CEWEK YANG NOLAK GUE SAMPAI SEGITUNYA !! DUH, JANTUNG GUE MAU COPOT MAAAK !!!!! KAYANYA GUE MAKIN SUKA SAMA NIH CEWEK !!! Marvin tersenyum sumringah, ia memutar tubuhnya, berjalan dengan langkah santai menuju unitnya. Masih dengan senyuman bahagia, ia berusaha memikirkan caranya bagaimana bisa mendekati gurunya Jojo.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun