Mohon tunggu...
Rr.Isyamirahim
Rr.Isyamirahim Mohon Tunggu... Penulis - Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Laoshi, Wo Ai Ni Bagian ke-2

26 Oktober 2024   16:46 Diperbarui: 26 Oktober 2024   17:31 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Sekitar 90 menit June mengajar bahasa Inggris di ruang baca, setelahnya ia buru-buru kembali ke unitnya, setelah mencari seribu satu alasan agar bisa menolak ajakan mbak Dinda untuk makan sore di cafe dekat apartemet, bersama parents dari anak-anak yang June ajar barusan.

***

Sesampainya di unit, June akhirnya bisa bernafas lega. Ia segera membuka pintu unitnya, meletakan buku-bukunya di atas nakas yang ada di sudut ruangan. Kemudian buru-buru menjatuhkan dirinya di kasur. Akhirnya bisa istirahat juga, pikir June sambil tersenyum sendiri. Energinya selalu terkuras habis setelah seharian mengajar, dan ia benar-benar butuh waktu sendiri untuk mengisi kembali energinya. Damai sekali .... pikir June sambil memejamkan matanya. Salah satu alasan June tinggal di apartement adalah, karena jauh dari kebisingan, ocehan tetangga yang bertanya-tanya kenapa ia belum menikah di usianya yang ke-25 tahun, dan juga keributan kecil yang biasa dilakukan para anak kecil. Bukannya June tidak suka dengan anak kecil, ia sangat suka sekali berinteraksi dengan mereka, itulah sebabnya June memilih menjadi guru TK. Sebenarnya hal ini sangatlah kontras dengan kepribadiannya, karena June adalah seorang introvert yang sangat anti sosial. Ia tidak menyukai banyak orang, ia juga tidak suka berbasa-basi, ia lebih menyukai ketenangan, sepi, damai, sunyi, senyap ....

Tok , tok, tok , tiba-tiba ketukan pintu membuyarkan lamunannya. June menahan nafasnya --- berharap bahkan hantu pun tidak mampu melihat kehadirannya.

Tok, tok, tok, tok .... pintu di ketuk empat kali. Pelan-pelan June mengambil bantal yang ada di sampingnya, selain menahan nafas, ia menutupi wajahnya dengan bantal. Berharap orang yang mengetuk pintu rumahnya, benar-benar tidak tahu bahwa di dalam unit ada orang.

Tok, tok, tok, tok, tok .... pintu di ketuk lima kali. Oh, come on ! Gue butuh me time ! Siapa sih ?! Ketus Jane jengkel. Akhirnya mau tak mau ia berjalan menuju pintu unitnya.

Tok, tok, tok, tok, tok , tok, pintu di ketuk enam kali. SUMPAH YA ! KALAU SAMPAI TAMU GAK PENTING, GUE CUBIT GINJALNYA!!! Jane mengutuk dalam hati, membuka pintu rumahnya, bersiap-siap memasang wajah cerianya, namun tiba-tiba senyumnya luntur.

SI COWOK BERHOODIE HITAM !!!!!!!!!!!!! KOKO NYA JO ??! NGAPAIN SIH TRENGGILING JANGKUNG INI NYAMPERIN UNIT GUE ?! JANGAN-JANGAN BENERAN TETANGGA BARU GUE !! YA TUHAN !!!!!!

" Hai laoshi nya Jojo , ni hao ma ? " ucap cowok jangkung itu tersenyum kikuk, sambil melambaikan tangannya ke arah June. June melipat kedua tangannya ke depan dada.

" Ya ? Ngapain ? " ketus June dengan wajah super judes.

" Kenalan yuk, aku Marvin. Kakak tirinya Jojo .... " kening June berkerut mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun