" Kak Alena online class di atas, di lantai bawah berisik, makanya dia ke atas, cari tempat yang agak sepi untuk ngajar online class" ucap barista berjilbab cokelat itu menjawab, tanpa perlu ku tanya.Â
" Oh, oke ... yasudah, pesan americano ice satu ya " ucapku sambil lalu, berjalan menuju lantai dua.Â
Di lantai dua, akhirnya aku dapat menghela nafas lega. Gadis bertubuh mungil itu sedang tertawa sambil bercakap-cakap di depan laptopnya. Ia pasti sedang mengajar, hari ini jadwal mengajar dengan siapa ya ? Kok senyumnya ceria sekali, sampai tertawa lepas seperti itu. Berbeda denganku, Alena mempunyai kepribadian yang sangat extrovert. Ia selalu berhasil menghidupkan suasana, selalu menjadi pusat perhatian. Meskipun ia tidak pernah bertemu dengan para murid onlinenya, tetapi ia selalu saja berhasil membuat para murid online nya betah berlama-lama belajar bahasa mandarin dengannya.Â
" Alena ... " aku berusaha membuat suaraku terdengar riang. Padahal sedari pagi perasaanku tak menentu, namun saat ini aku benar--benar merasa lega, akhirnya aku menemukannya disini. Kenapa tidak terpikiran dari tadi ya ?.Â
Gadis bertubuh mungil, berwajah Tionghoa itu nampak terkejut melihat keberadaanku.Â
" Sam ... ? " Mulut Alena ternganga lebar, ia tak pernah memperlihatkan ekspresi seperti itu. Ia selalu menjadi wanitaku yang selalu tenang, ceria, cuek, dan selalu tersenyum. Ekspresinya saat ini benar-benar ekspresi yang baru ia perlihatkan kepadaku.Â
" Kak Sam, ini americano ice nya ... " tak lama barista berjilbab cokelat itu naik ke lantai atas, meletakan kopi pesananku di atas meja, ia tersenyum ke arah ku dan Alena, lalu undur diri.Â
" Siapa sayang .... ? Kok kamu kelihatan kaget gitu ... " hatiku terasa di cubit dengan sangat keras. Jantungku seketika langsung berdetak dengan kencang. Suara laki-laki di dalam laptop itu, aku tak pernah mendengar suara itu sebelumnya. Biasanya aku selalu mendengar suara-suara anak kecil yang heboh, tertawa, atau celetukan-celetukan dari mereka ketika Alena Laoshi --- guru les bahasa mandarin mereka, sedang mengajar online class di laptop.Â
" Itu ... murid kamu yang mana .... ? " aku berusaha mengatur irama jantungku, berusaha tetap terlihat tenang, duduk di hadapannya, tanpa mencoba mencari tahu siapa di balik suara laki-laki yang ada di laptop itu.Â
" Kamu pesan americano ice juga ? Tumben .... biasanya selalu yang manis-manis ... " ucapku lagi, baru sadar, bahwa pesanan kami hari ini sama. Americano Ice. Alena masih membungkam mulutnya, ia seperti maling yang habis tertangkap basah.Â
" Sayang ... kok kamu diam saja ? " ucap laki-laki itu lagi.Â