Promosi usaha di desa memiliki tantangan tersendiri. Tidak seperti di kota, di mana media sosial dan platform online menjadi senjata utama, di desa, pendekatan yang lebih personal lebih efektif. Chandra mengandalkan hubungan baik dengan tetangga dan lingkaran pertemanannya. Ia mulai dengan menyebarkan informasi lewat mulut ke mulut.
Selain itu, teman-teman Chandra juga menjadi bagian penting dari perjalanan usahanya. Mereka tidak hanya membantu mempromosikan pet shop miliknya, tetapi juga sering memberikan saran dan ide. Salah satu temannya, yang memiliki pengalaman di bidang bisnis, menyarankan Chandra untuk mulai mencatat keuangan dan menyusun strategi pemasaran yang lebih sistematis.
"Teman-teman saya yang pertama bantu promosi. Mereka share ke grup WhatsApp dan media sosial mereka. Tapi, yang paling efektif itu tetap dari mulut ke mulut," ujar Chandra.
Chandra juga menggunakan kesempatan setiap ada acara komunitas di desanya untuk memperkenalkan usahanya. Ia sering membawa beberapa sampel produk ke acara-acara tersebut, seperti pameran lokal atau pertemuan komunitas pencinta hewan.
Keberhasilan usaha kecil seperti milik Chandra tidak hanya bergantung pada produk yang dijual, tetapi juga pada kepercayaan yang dibangun dengan pelanggan. Ia selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik, termasuk memastikan bahwa produk yang dijualnya adalah yang terbaik di kelasnya.
Kepercayaan pelanggan ini yang kemudian menjadi salah satu pilar utama kesuksesan pet shop Chandra. Banyak pelanggan tetapnya yang merasa nyaman membeli dari Chandra karena ia selalu mendengarkan kebutuhan mereka dan memberikan solusi.
Ketika membicarakan omzet, Chandra mengungkapkan bahwa pendapatannya tidak menentu. Namun, ia memberikan gambaran bahwa pada masa-masa terbaik, omzet kotor usahanya bisa mencapai Rp30 juta hingga Rp60 juta per bulan. "Itu kalau lagi kencang, ya," tambahnya dengan senyum tipis.
Mendengar angka tersebut, saya yakin banyak yang terinspirasi untuk mencoba usaha serupa. Ketika saya bercanda bahwa cerita ini bisa menggoda orang lain untuk membuka pet shop, Chandra tertawa. "Ya, mungkin bisa buat sampingan. Apalagi buat yang hobi memelihara hewan, sekalian aja jual pakannya."
Keputusan Chandra untuk memulai usaha pet shop tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan. Ia menyadari bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk belajar dan mencoba lagi. Pengalamannya berhenti kuliah tidak membuatnya menyerah, melainkan mendorongnya untuk mencari jalan baru menuju kesuksesan.
Melihat perkembangan usahanya yang semakin baik, Chandra memiliki impian besar untuk mengembangkan pet shop-nya menjadi pusat kebutuhan hewan peliharaan yang lengkap di desanya. Ia ingin menyediakan layanan tambahan seperti grooming, perawatan kesehatan, dan bahkan klinik kecil untuk hewan.
Di akhir wawancara, saya meminta Chandra untuk memberikan pesan kepada mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikan. Sempat bingung, akhirnya Chandra berkata sambil tertawa, "Pokoknya, jalanin aja hidup ini, hahaha."