Menu rumahan yang ramah ke perut dan juga ramah di kantong. Perpaduan sempurna. Es Kopsu Helena, Es Tjocklat Helena, goreng bala-bala (bakwan), Mie kuah Kental, Roti Panggal Egg Mayo & gohyong. Semua sangat nikmat mengisi perut keroncongan pada pagi hari.
Suasana jadoel nya pun menyeruak. Ada area indoor, tersedia telepon rumah zaman dulu. Kemudian ornamen pendukung lainnya.Â
Di sini pelanggan mengambil pesanan secara mendiri, bebas PPN dan biaya layanan pula. habis Rp100.000,- untuk pesanan sebanyak itu.Â
Bala-bala kami bungkus, soalnya sudah lumayan kenyang juga. Setelah ini lanjut ke area alun-alun kota Bandung. Mau naik Bandros keliling kota Bandung. Â
Setelah menunggu di dalam Bandros sekitar setengah jam, rupanya Bandros belum juga jalan. Berhubung waktu yang kami punya terbatas, jadilah kami batal naik Bandros.Â
Jalan kaki ke jalan Asia Afrika dan hunting foto sepuasnya. Sayangnya tidak bisa berfoto di area ikonik karena saat itu bukan termasuk waktu CFD-an jadi jalan raya ramai lancar sama mobil dan motor yang berlalu lalang.Â