Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Cara Melatih Diri untuk Memiliki Sikap Asertif

19 November 2024   05:50 Diperbarui: 19 November 2024   10:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo kompasianers, gimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia. Kali ini mbak Lala mau membahas terkait "3 Cara melatih diri untuk memiliki sikap asertif". 

Pengertian Sikap Asertif 

Sebelum lebih jauh, mari kenali apa itu sikap asertif? Sikap asertif merupakan salah satu kemampuan berkomunikasi seseorang yang dapat lebih tegas, jujur  serta lugas namun tetap dapat menghargai perasaan orang lain. 

Sikap asertif ini sangat sangat memberikan dampak positif bagi diri secara pribadi dan juga lingkungan sekitar. 

Ciri-Ciri Seseorang Bisa Bersikap Asertif : seseorang berani berpendapat dengan diimbangi empati, bisa mewakili orang lain ataupun kelompok untuk menyampaikan pendapat atau gagasan, dapat menyampaikan ketidaksetujuan dengan cara yang benar, bisa menyampaikan pendapat secara tegas tanpa menyakiti orang lain, dapat menyampaikan pendapat tanpa diakhiri rasa bersalah.

Gimana? Dari ciri-ciri tersebut, adakah yang melekat dalam diri sobat? Sikap asertif ini ada yang memang bakat sejak lahir, tentunya sebuah berkah banget ya. 

Akan tetapi secara fakta tidak semua orang terlahir dengan bakat alami bisa bersikap asertif. Namun tidak perlu khawatir, saat sobat merasa tidak memiliki sikap asertif bawaan lahir. Sobat bisa mempelajari dengan melatih diri untuk dapat bersikap asertif. 

Sebelum melatih diri untuk dapat bersikap asertif, sobat perlu mengevaluasi dan menyadari terkait tipe berkomunikasi sobat termasuk tipe gaya berkomunikasi pasif atau tipe agresif?

Perbedaan dari tipe gaya berkomunikasi pasif dan agresif : Untuk tipe gaya berkomunikasi pasif pada dasarnya sobat tidak memiliki rasa kepercayaan diri untuk berpendapat secara bebas dan lantang. Lebih sering menahan diri untuk tidak berpendapat karena khawatir pendapat tidak dapat diterima. 

Sedangkan gaya berkomunikasi agresif, terjadi apabila sobat merasa sangat percaya diri bahkan memiliki tingkat percaya diri berlebih untuk menyampaikan pendapat serta cenderung kurang memiliki rasa empati. 

Ketika sudah tahu, sobat masuk kategori gaya berkomunikasi yang mana diantara kedua diatas. Maka sobat bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya, supaya sobat bisa melatih diri agar dapat memiliki sikap asertif. 

Dari yang mbak Lala alami dan juga berdasarkan beberapa sumber, sikap asertif dapat dilatih dengan beberapa cara yaitu :

Menghargai Diri Sendiri

Segala sesuatu yang akan dilakukan pastinya membutuhkan dasar yang kuat. Salah satu caranya dengan lebih mampu menghargai diri sendiri. Untuk dapat menghargai diri sendiri, sobat bisa memulai dengan mengenal diri sendiri secara utuh. 

Semisal bingung atau menemui banyak kendala, bisa minta bantuan para ahli dengan berbagai jenis test. Setelah mengenali diri sendiri, cobalah lebih respect sama diri sendiri. Apabila ingin orang lain menghargai dan menghormati, maka perlakukan diri dengan layak untuk dapat dihargai serta dihormati. 

Menghargai diri sendiri bisa dengan cara memberi afirmasi positif pada hati, pikiran dan jiwa. Berpenampilan rapi serta nyaman, berbicara penuh sopan santun, meningkatkan keilmuan serta kemampuan diri dan juga memenuhi hak-hak diri dengan sebaik mungkin. 

Kendalikan & Kelola Emosi dengan Bijak

Untuk dapat memiliki sikap asertif, sobat sangat perlu memahami serta mengendalikan emosi dengan sebaik mungkin. Tidak mudah terpancing atau terbawa suasana. Tetap tenang dan berpikiran jernih dalam berbagai situasi. 

Terkadang, ada beberapa emosi yang hadir secara berlebih atau meledak-ledak apabila di biarkan keluar begitu saja, malah menimbulkan banyak konflik dan berimbas kurang baik bagi citra diri dalam waktu jangka panjang. 

Mengelola dan mengendalikan emosi secara tepat tentunya dapat memberikan banyak manfaat positif dan terpenting tidak merugikan diri sendiri dan sekitar.

Berani Berkata Tidak

Yang ketiga ini merupakan bagian tak kalah penting untuk memiliki sikap asertif dalam keseharian. Saat seseorang sudah berani berkata tidak atau menolak segala sesuatu yang memang membuatnya tidak nyaman, alias bukan sosok people pressure, maka orang ini sudah mulai menerapkan basic untuk bisa bersikap asertif. 

Meski faktanya, untuk berkata tidak sangat perlu keberanian ya. Yuk coba perlahan dan berlatih untuk berkata tidak dengan cara yang tepat, disertai gestur tubuh yang sesuai. Supaya penolakan dengan berani berkata tidak ini dapat diterima oleh sekitar. 

Nah, jadi gimana? Sudah bersiap menerapkan tiga cara untuk melatih diri supaya dapat bersikap asertif? Yuk bisa mulai dari sekarang. Bisa berproses dan terapkan secara konsisten akan sangat membantu peningkatan step by step sehingga dapat menjadi orang yang mampu bersikap asertif. 

Apabila sobat merasa sudah bersikap asertif, namun masih ada saja yang membenci. Tolong jangan terlalu dihiraukan, hakikatnya kita menang tidak bisa membuat semua orang merasa senang. Terpenting sudah melakukan hal yang benar dan tidak merugikan orang lain. 

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga sobat senantiasa dilimpahkan kesehatan serta kebahagiaan. Have a great day. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun