Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bapak Pahlawan Keluarga

12 November 2024   19:02 Diperbarui: 12 November 2024   19:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelah? Iya sih lelah. Masa sekolah rasanya habis dengan mencari ilmu dan cari tambahan rezeki buat bayaran sekolah. Namun saya sangat bersyukur karena pencipta kasih jalan agar saya tetap bisa bersekolah. 

Saya tidak pernah menyalahkan kondisi keluarga ataupun usaha bapak karena saya tahu betul beliau sudah sangat berusaha namun namanya rezeki kan diatur sang kuasa. Jadi saya selaku anak pertama sudah biasa menghabiskan waktu untuk belajar dan mencari uang tambahan selama itu halal. 

Usai sekolah SMK, tidak bisa langsung berkuliah dan sempat diremehkan sama orang tua teman dekat. Saya hanya bisa diam saja sambil berdoa semoga segera bekerja. Setelah itu syukurlah langsung kerja dan menabung buat bisa lanjut kuliah. Nabung biaya masuk kuliah dan beli laptop second. 

Di sela-sela bekerja, saat libur kerja saya hunting kampus. Dari kampus ke kampus, bertanya dan survey langsung terkait biaya dan lainnya. 

Satu tahun bekerja, bisa lanjutkan kuliah dan tetap bekerja juga. Ini lelahnya beneran lebih terasa banget. Apalagi pas masa skripsi. Sampai akhirnya, saya putuskan resign dulu biar skripsi selesai tepat waktu dan lulus. Setelah itu barulah cari kerja lagi. 

Alhamdulillah, bapak sangat punya peran penting dalam proses kuliah dan bekerja. Bapak selalu mengantar jemput, kebetulan saat baru bekerja 3 bulanan karena jam kerja pulang malam susah angkutan umum belum booming ojek online. Ada sih tapi kayak belum merasa aman karena baru muncul. 

Jadilah kami kredit motor, dengan tujuan supaya bapak bisa antar jemput di sela-sela beliau berjualan sama mama. Hujan, badai, panas, terik kondisi apapun bapak selalu jemput bahkan seringnya bapak sudah standby menunggu saya. 

Saya amat menghargai dan menghormati bapak. Beliau merupakan the real pahlawan keluarga. Segala upaya dan usaha beliau lakukan untuk menjaga keluarga, terutama anak-anaknya. 

Masa lalu beliau yang ditelantarkan sama ayahnya, malah menjadikan beliau sosok ayah yang selalu ada buat keluarganya. Bahkan saat saya mulai menerima undangan pernikahan dari teman kerja, teman kuliah dan lainnya beliau rela anterin tapi tidak ikut ke acara. 

Katanya cukup menunggu di parkiran saja. Terpenting memastikan anaknya aman sampe tujuan dan pulang pun aman. 

Mungkin karena saya anak perempuan satu-satunya. Beliau jadi sangat menjaga dan care sekali. Setiap momen amat berharga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun