Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Prokrastinasi Dapat Dicegah dan Diatasi dengan Cara yang Tepat

20 Mei 2024   22:38 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:30 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang terjebak dalam kondisi prokrastinasi (Prostock-studio via kompas.com)

"Nanti dulu deh, butuh ide." Sambil scrolling sosial media, namun ternyata tau-tau sudah 1 jam menikmati scrolling dan ide yang diharapkan tak kunjung datang. 

Atau "Baca berita dulu deh, sebelum kelarin data." Sambil terus baca tau-tau waktu terus berguling dan deadline sudah ada di depan mata, alhasil jadi grabak-grubuk, riweuh sendiri. Ada yang pernah ngalamin? Kalau aku sih pernah banget, ada di momen ini. 

Kalau mendengar kata "Prokrastinasi" Apa sih yang ada dibenak teman-teman? Kalau aku, pertama kali langsung tersenyum miring karena beberapa situasi di atas merupakan gambaran tim mepet deadline dengan alasan cari ide atau baca berita dulu, tau-tau prime time nya jadi makin menipis dan duaarrrr kaget mepet deadline. 

Nah, karena merasa diri ini sesekali bertemu fase terkena prokrastinasi karena terlalu santai atau banyak terdistorsi oleh kegiatan atau hal-hal yang sebetulnya nggak penting-penting banget. Kalau teman-teman gimana nih? 

Sebelum jauh lebih dalam dan melebar terkait prokrastinasi, alangkah baiknya kita me-refresh sejenak, pengertian prokrastinasi, penyebab timbulnya prokrastinasi serta cara tepat mengatasi prokrastinasi. Pastikan baca artikelnya sampai habis ya. 

Pengertian Prokrastinasi

Istilah prokrastinasi diambil dari bahasa lain, yaitu "pro" yang artinya "maju", "lebih menyukai", atau "ke depan", sedangkan "crastinus" berarti "besok". Kata tersebut dirangkai menjadi istilah sendiri yaitu procrastination atau prokrastinasi dalam Bahasa Indonesia. Di mana jika digabungkan kata tersebut berarti "senang melakukan tugasnya besok" alias senang menunda-nunda pekerjaan.

Jadi prokrastinasi, adalah sebuah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan seringkali di kategorikan agak gemar bermalas-malasan dan suka menunda pekerjaan atau tugas. 

Sebagian besar orang tentu pernah mengalami fase menunda-nunda pekerjaan. Mungkin juga beberapa orang akan menyertakan berbagai alasan mengapa menunda pekerjaan tersebut, misalnya mengerjakan prioritas mereka terlebih dahulu. 

Namun, beberapa orang justru melakukannya secara sengaja. Di mana mereka dengan sadar, menunda sebuah pekerjaan tersebut karena merasa sedang tidak mood atau mentok dan cenderung malas menyelesaikan. 

Editing Lala by canva
Editing Lala by canva

Padahal, secara fakta prokrastinasi ini tidak ada hubungan atau kaitannya dengan management waktu. Kok bisa? Orang yang melakukan prokrastinasi, secara sadar ia memilih melakukan kegiatan yang lain guna mengalihkan diri dari tugas utama. 

Padahal secara timeline pun sudah sangat jelas bahkan di to do list tercatat, namun saat eksekusi merasa enggan, malas dan menghindari menyelesaikan secara cepat karena memiliki sifat perfectionist, sehingga selalu menerapkan standar tinggi dalam suatu penyelesaian deadline, jadi apabila bertemu jenis pekerjaan atau pekerjaan yang kurang disukai maka akan menghindar karena takut tidak sempurna. Sifat perfectionist ini jadi salah satu alasan kuat timbulnya prokrastinasi. 

Menariknya, secara fakta, para prokrastinator (orang dengan kebiasaan prokrastinasi)  akan membohongi diri sendiri dengan cara mengatakan berkata pada dirinya atau dalam hatinya "tugas tersebut tidak terlalu penting". 

Padahal pada akhirnya, kita tetap harus melakukannya untuk kepentingan kita sendiri (misal pekerjaan ataupun pendidikan). Selain dari itu, ada juga alasan lain orang menjadi gemar menunda pekerjaan, karena mereka "menunggu termotivasi". 

Orang yang memiliki sifat tersebut biasanya akan mengaku bahwa mereka akan bekerja lebih baik jika sudah tertekan atau di waktu-waktu terakhir alias tim mepet deadline, padahal kalau sudah gini, kita akan merasa makin semrawut dan ga karuan dalam menyelesaikan tugas, tidak menutup kemungkinan hasil yang kita kerjakan pun kurang optimal. Akan berdampak luas tentu nya terutama buat value diri baik secara kehidupan harian maupun dalam lingkup profesional. 

Sebenarnya, saat kita menunda sebuah pekerjaan atau tugas, maka akan terbentuk gap yang hadir di antara niat dan tindakan. Contoh relatenya terkadang saat memulai pagi hari, saya sudah mencatat semua hal yang akan kita kerjakan hari itu. Akan tetapi karena ada beberapa hal atau alasan, saya lebih memilih untuk menunda pekerjaan tersebut. 

Umumnya alasan lain yang sering muncul adalah karena ada hal-hal yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas tersebut, semacam pengalihan atau distraksi. 

Contoh-contoh Prokrastinasi

  • Tidak mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu/deadline yang sudah direncanakan
  • Suka menunda-nunda untuk mulai mengerjakan sebuah pekerjaan
  • Terdapat kesenjangan waktu antara rencana yang sudah dibuat dan kinerja yang aktual, agak kacau ya. 
  • Suka melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat untuk diri sendiri, kegiatan unfaedah
  • Lama kelamaan jadi mulai terlambat menyelesaikan suatu pekerjaan hingga menyelesaikannya secara terburu-buru dengan hasil tidak maksimal

Dari beberapa contoh yang sangat amat gamblang ini, kita pastinya lebih paham dan sekaligus bercermin, seberapa banyak kadar prokrastinasi di dalam diri dan jangan dibiarkan bersarang lebih lama lagi ya, mesti ditindaklanjuti secara serius supaya dapat teratasi. Kini pertanyaan yang muncul, gimana cara mengatasi prokrastinasi? Simak artikelnya sampai selesai ya. 

Apabila kita masih sering menunda sebuah pekerjaan, maka kita harus segera mengubah sifat tersebut. 

Berikut ini adalah cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari dan menjauhi diri dari sifat prokrastinasi, yaitu sebagai berikut: 

Berusaha Tingkatkan Motivasi

Nah, karena mayoritas orang menunda pekerjaan dengan alasan, mereka merasa kurang motivasi. Maka dari itu, temukan motivasi, gali motivasi untuk kita supaya dapat melakukan pekerjaan ataupun kegiatan secara tepat waktu. Misalnya menguatkan motivasi untuk segera meraih kebahagiaan dengan pasangan atau keluarga, mencapai karir impian, meningkatkan penghasilan atau hal lainnya yang menguntungkan kita. 

Berupaya Untuk Tingkatkan Rasa Percaya Diri

Sering kali, kita itu mudah meragukan kemampuan diri sendiri. Oleh karena itu tolong mulai hindari pikiran negatif yang menganggap kalau kamu tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. 

Kita tuh perlu ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, maka cobalah untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik dan benar. Sebab, apabila ada kesalahan, kita masih bisa memperbaikinya lho. 

Rangkum Manfaat Mengerjakan Tugas Tepat Waktu

Manusia pasti akan bertemu dengan fase rasa malas melakukan pekerjaan, maka cobalah untuk kembali memikirkan manfaat dari mengerjakan pekerjaan lebih awal. 

Beberapa manfaat yang bisa didapatkan jika menyelesaikan pekerjaan lebih awal yaitu mengurangi penumpukan pekerjaan, mempunyai banyak waktu untuk memperbaiki kekeliruan, memiliki waktu luang lebih banyak, bisa me time, dan lain sebagainya. 

Hadirkan Pikiran Hal-hal Tak Terduga atau Risiko

Coba tanamkan pada diri kita bahwa akan selalu tersedia pekerjaan untuk Maka dari itu, kita harus cepat mengerjakan pekerjaan sebelumnya dengan baik dan tepat waktu. Cobalah untuk memikirkan masalah ataupun kendala yang tidak terduga, dapat menghambat pekerjaan, ini bikin jengkel tapi memotivasi cukup kuat.

Misalnya terjadi kesalahan pada perangkat atau koneksi internet pada saat deadline sudah mepet. Dimana hal tersebut membuat pekerjaan menjadi terbengkalai dan tertunda. Dampaknya KPI menurun dan kesempatan mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan bisa kandas lho, rugi dong. 

Yuk Mulai Kerjakan Sekarang Juga

Kalau kata ecommerce warna ijo, "mulai aja dulu". Nah, apabila kamu sering merasa malas untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Maka kamu tuh perlu menggunakan prinsip atau slogan toko ijo, dengan dimulai maka kita akan berproses. 

Mungkin kamu juga akan memerlukan beberapa persiapan untuk melakukan sebuah pekerjaan atau tugas. Namun kamu bisa memulainya dengan hal yang paling mudah dulu. Secara bertahap, lama kelamaan progresnya akan terlihat. 

Pastikan Membuat Rencana secara Tertulis

Jadi, menurut beberapa riset, salah satu penyebab timbulnya perilaku atau sifat prokrastinasi adalah karena lupa atau lalai dalam membagi waktu untuk melakukan pekerjaan dan tugas lainnya secara bersamaan alias sok-sok multitasking gitu deh (kok berasa lagi ngaca ya, hehehee). 

Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, kita tuh perlu membuat sebuah rencana tertulis. Rencana tertulis ini nantinya akan membantu kita dalam mengingat dan membuat diri menjadi disiplin dalam mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Keren banget kan, yuk bisa yuk pupuk motivasi dan niatan yang kuat dari dalam diri. 

Pastikan juga, kita berupaya menghindarkan penyebab distraksi, agar lebih fokus dalam pengerjaan pekerjaan, semangat ya. Kita semua memang harus ngaca diri, ngaji diri lalu mawas diri dan berupaya memperbaiki diri. Demi kesuksesan diri sendiri dan impact nya akan sangat powerfull ke diri sendiri. Syukur-syukur bisa menginspirasi juga ya, supaya selaku manusia jadi kian bermanfaat. 

Buat teman-teman yang punya kisah relate, atau sedang berjuang melawan prokrastinasi, yuk sharing di kolom komentar. Makasih ya sudah meluangkan waktu buat membaca tulisan ini, have a great day, aamiin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun