Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Prokrastinasi Dapat Dicegah dan Diatasi dengan Cara yang Tepat

20 Mei 2024   22:38 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:30 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang terjebak dalam kondisi prokrastinasi (Prostock-studio via kompas.com)

Editing Lala by canva
Editing Lala by canva

Padahal, secara fakta prokrastinasi ini tidak ada hubungan atau kaitannya dengan management waktu. Kok bisa? Orang yang melakukan prokrastinasi, secara sadar ia memilih melakukan kegiatan yang lain guna mengalihkan diri dari tugas utama. 

Padahal secara timeline pun sudah sangat jelas bahkan di to do list tercatat, namun saat eksekusi merasa enggan, malas dan menghindari menyelesaikan secara cepat karena memiliki sifat perfectionist, sehingga selalu menerapkan standar tinggi dalam suatu penyelesaian deadline, jadi apabila bertemu jenis pekerjaan atau pekerjaan yang kurang disukai maka akan menghindar karena takut tidak sempurna. Sifat perfectionist ini jadi salah satu alasan kuat timbulnya prokrastinasi. 

Menariknya, secara fakta, para prokrastinator (orang dengan kebiasaan prokrastinasi)  akan membohongi diri sendiri dengan cara mengatakan berkata pada dirinya atau dalam hatinya "tugas tersebut tidak terlalu penting". 

Padahal pada akhirnya, kita tetap harus melakukannya untuk kepentingan kita sendiri (misal pekerjaan ataupun pendidikan). Selain dari itu, ada juga alasan lain orang menjadi gemar menunda pekerjaan, karena mereka "menunggu termotivasi". 

Orang yang memiliki sifat tersebut biasanya akan mengaku bahwa mereka akan bekerja lebih baik jika sudah tertekan atau di waktu-waktu terakhir alias tim mepet deadline, padahal kalau sudah gini, kita akan merasa makin semrawut dan ga karuan dalam menyelesaikan tugas, tidak menutup kemungkinan hasil yang kita kerjakan pun kurang optimal. Akan berdampak luas tentu nya terutama buat value diri baik secara kehidupan harian maupun dalam lingkup profesional. 

Sebenarnya, saat kita menunda sebuah pekerjaan atau tugas, maka akan terbentuk gap yang hadir di antara niat dan tindakan. Contoh relatenya terkadang saat memulai pagi hari, saya sudah mencatat semua hal yang akan kita kerjakan hari itu. Akan tetapi karena ada beberapa hal atau alasan, saya lebih memilih untuk menunda pekerjaan tersebut. 

Umumnya alasan lain yang sering muncul adalah karena ada hal-hal yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas tersebut, semacam pengalihan atau distraksi. 

Contoh-contoh Prokrastinasi

  • Tidak mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu/deadline yang sudah direncanakan
  • Suka menunda-nunda untuk mulai mengerjakan sebuah pekerjaan
  • Terdapat kesenjangan waktu antara rencana yang sudah dibuat dan kinerja yang aktual, agak kacau ya. 
  • Suka melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat untuk diri sendiri, kegiatan unfaedah
  • Lama kelamaan jadi mulai terlambat menyelesaikan suatu pekerjaan hingga menyelesaikannya secara terburu-buru dengan hasil tidak maksimal

Dari beberapa contoh yang sangat amat gamblang ini, kita pastinya lebih paham dan sekaligus bercermin, seberapa banyak kadar prokrastinasi di dalam diri dan jangan dibiarkan bersarang lebih lama lagi ya, mesti ditindaklanjuti secara serius supaya dapat teratasi. Kini pertanyaan yang muncul, gimana cara mengatasi prokrastinasi? Simak artikelnya sampai selesai ya. 

Apabila kita masih sering menunda sebuah pekerjaan, maka kita harus segera mengubah sifat tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun