Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Menghadapi Penolakan dalam Pertemanan

8 Januari 2024   21:53 Diperbarui: 8 Januari 2024   22:03 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi Editing by Canva

Sadar atau tidak, sejak kecil kita tuh sering lho mengalami penolakan. Hanya saja, kita tidak menanggapi secara serius dan cenderung woles aja. Ternyata eh ternyata, semakin bertambahnya usia kita malah makin peka dan merasa over thinking saat menyadari kalau diri ini mendapatkan penolakan. 

Sebetulnya wajar nggak sih kalau merasa sedih atau kecewa saat ditolak baik secara langsung ataupun tidak langsung? Wajar banget kok, terima aja perasaan tersebut namun jangan dibiarkan berlarut, apalagi membuat jadi sosok minderan dan menutup diri. Rugi banget, dampak negatif nya akan berasa ke diri sendiri. 

Sering kita temui, sekelompok orang berteman jika ada teman baru belum tentu semua nya bida menerima dengan ramah-tamah, ada saja beberapa merasa tidak cocok bahkan secara subjektif tiba-tiba merasa nggak suka tanpa alasan yang jelas. Itu sih hak pribadi masing-masing ya. Tinggal gimana cara nya kita legowo dan santuy saat menerima penolakan tersebut. 

Patut diingat ketika berteman :

Bertemanlah dengan orang-orang yang menerima kamu apa adanya. 

Bertemanlah dengan orang-orang yang tidak membicarakan keburukan orang lain dibelakang.

Bertemanlah dengan orang-orang yang memiliki hobi.

Bertemanlah dengan orang yang berwawasan luas.

Jadi, saat menemuka seseorang atau beberapa orang yang menolak kamu secara langsung ataupun tidak langsung, sebaik nya cukup tahu dan tidak perlu effort menarik perhatian serta validasi dari mereka. 

Kalau kata istilah jaman now "Skip" Aja deh, kan masih banyak manusia lain yang mau berteman dengan kita secara tulus. Percaya deh, kalau kita nya tulus dan nggak fake pasti ada aja jalan buat nemuin temen-temen sefrekuensi yang enggak menolak kehadiran kamu. 

Mungkin, untuk ada di tahap ini kamu perlu melalui beberapa ujian atau tes mental. Terbentuk dari beragam penolakan, akhirnya lebih terbiasa menghadapi penolakan serta tidak mengambil pusing terkait sebuah penolakan itu sendiri. 

Saat pertama mengalami penolakan, pasti nya mental merasa down, kecewa dan sedih kemudian di kepala akan berputar-putar ragam pertanyaan. "Kenapa sih aku ga diajak sama mereka?" "Emang aku seaneh itu ya?" "apa yang kurang dari aku?". Seiring berjalannya waktu, meski tidak semua pertanyaan kamu mendapatkan jawaban, kamu kaya mulai berdamai, menyadari dan mengerti.

Bahwa dalam hidup, akan ada beberapa penolakan yang bakalan kamu temui. Entah terkait pekerjaan, pertemanan, persahabatan, bahkan sampai hal perasaan terhadap lawan jenis. So, berikut tips menghadapi penolakan ala Lala :

Terima perasaan, kecewa akan penolakan secara wajar.

Pahami, tidak semua orang akan setuju/sependapat atau suka sama kita.

Ambil sisi positif dari penolakan tersebut, percayalah selalu ada hikmahnya. 

Belajar untuk tidak menolak orang lain secara kasar.

Lebih peka serta ber-empati saat ada orang yang terkena penolakan.

Jadikan penolakan sebagai media pembelajaran untuk lebih legowo dalam menjani kehidupan. 

Terutama dalam hal penolakan sebuah pertemanan, ketika seseorang menolak berteman dengan kita yasudah, anggap saja memang beda frekuensi dan cukup kenal sewajarnya saja. Hindari memupuk benci, karena kita manusia biasa, makhluk sosial yang sewaktu-waktu bisa saja butuh bantuan dari orang tersebut. 

Namun ada penolakan yang mesti kamu perhatikan dengan baik. Penolakan saat melamar kerja misalnya. Dari penolakan tersebut, pastikan kamu melakukan evaluasi secara menyeluruh dan jujur sama diri sendiri.

Dari penolakan tersebut, kamu harus tau poin mana yang kurang sesuai sehingga menyebabkan penolakan. Kemudian cara untuk memperbaiki nya, jadi jika ada kesempatan dan lowongan serupa dan kamu mau melamar pastikan kamu belajar dari penolakan sebelum nya serta melakukan evaluasi dan pembenahan. Supaya di next kesempatan kamu bisa diterima. 

So, ditolak saat akan berteman tanggapi dengan slow dan legowo aja. Namun saat mengalami penolakan lamaran pekerjaan, coba langsung evaluasi dan juga perbaiki mana saha yang mesti di improve dan mana yang bisa tetap dipertahankan. 

Semangat ya, ada penolakan yang bisa membuat kita lebih evaluasi dan ada penolakan yang mesti kita tanggapi dengan legowo saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun