Para orangtua harus membiasakan anak-anak mengenal dan merasakan manfaat puasa, jangan makan di depan anak meskipun sedang haid. Pada saat Saya SMK, ada banyak teman-teman perempuan yang makan di siang bolong dengan alasan haid padahal bohong. Sangat di sayangkan sekali ya, padahal kita sering mendengarkan tausyiah bahwa setiap orang yang sudah baligh wajib berpuasa, ada keringanan ketika haid, nifas, ibu hamil dengan kondisi yang tidak sehat ataupun ibu menyusui.Â
Jadi, tidak ada salahnya mengajarkan kebaikan kepada anak-anak sejak dini. Supaya tertanam dengan baik di memori mereka bahwa puasa adalah ibadah yang menyenangkan. Dimana setiap orang merasakan haus dan lapar, anggap saja kita sedang merasakan kesusahan saudara-saudara kita yang krisis pangan atau negara konflik. Sehingga empati kita pun meningkat, tidak lagi membuang makanan dan menyia-nyiakan makanan.Â
Setelah mengajarkan puasa, coba ajarkan juga untuk menahan amarah, bersabar dan tidak menggunjing orang lain. Intinya perlahan-lahan kenalkan anak-anak pada hal-hal yang menyebabkan hilangnya pahala puasa, ataupun utuhnya pahala puasa.Â
Dulu Ibu suka bercerita Saya dan adik suka merengek minta buka puasa, diam di dekat jam dinding dan meminta Ibu untuk menyiapkan makanan buka. Namun Ibu tidak marah, hanya senyum kemudian mengajak kami bermain hingga lupa pada permintaan untuk berbuka puasa.Â
Rasa bahagia dan haru saat bisa full berpuasa, saat menerima ayam panggang seekor serta ucapan selamat dari kedua orangtua kemudian bobok celengan isi nya banyak karena saat berpuasa uang jajan masuk ke dalam celengan.Â
Pas bulan puasa, biasanya Saya membeli baju bp-bp an, mewarnai, membeli bola bekel dan beberapa permainan menyenangkan lainnya. Untuk sekadar membunuh waktu, supaya cepat berbuka puasa.Â
Ramadan hari kedua ini mengajarkan Saya untuk berusaha mengajari anak sejak dini untuk berpuasa. Tidak dengan paksaan, namun dengan pendekatan yang baik-baik, sehingga anak-anak terbiasa dan melaksanakan nya dengan suka rela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H