Mohon tunggu...
Hety A. Nurcahyarini
Hety A. Nurcahyarini Mohon Tunggu... Relawan - www.kompasiana.com/mynameishety

NGO officer who loves weekend and vegetables

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memanfaatkan Waktu untuk Belajar Saat Ramadan, Asal...

15 April 2021   23:47 Diperbarui: 16 April 2021   00:13 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kemajuan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi, belajar bisa dilakukan secara langsung (luring) dan virtual (daring). Beragam aplikasi dan portal belajar semakin banyak dijumpai, bahkan bisa sespesifik itu untuk suatu jenis keterampilan tertentu. Nampaknya, enggak ada alasan untuk enggak belajar saking mudahnya kita terkoneksi dan mengakses informasi dan pengetahuan. Sayangnya, disadari atau tidak, justru inilah yang menjadi alasan kita harus selektif untuk memilih tempat belajar. 

Tidak ada jaminan yang berbayar selalu berkualitas, dan yang cuma-cuma (gratis) tidak sepadan. Begitu pula sebaliknya. Jangan-jangan yang cuma-cuma justru yang lebih maksimal. Semua patut dicurigai untuk memilih di mana nantinya kita belajar. Saya pribadi, lebih suka tempat belajar yang tidak hanya dinilai dari 'harga' kelas. Lebih dari itu, saya suka dengan tempat belajar yang membuka kesempatan untuk berjejaring dengan sesama peseerta atau bahkan pengajar (narasumber). Dengan demikian, ilmunya lebih 'panjang' dan 'besar' karena kita dapat 'oleh-oleh' teman/jaringan baru.

Ketiga, Praktik dan Mainkan! 

Bohong ya kalau dalam sekali belajar kita langsung bisa. Dalam konsep belajar, tak ada yang abadi sampai ilmu itu diamalkan, dipraktikkan. Semakin banyak kita 'bereksperimen' dengan ilmu atau keterampilan yang kita dapatkan dari kelas, semakin terasah juga kemampuan kita. Saya sering mengambil kesempatan untuk membuat sesuatu setelah kelas. Tak perlu dipamerkan, eh, diunggah di media sosial. Berhasil menyelesaikannya saja sudah menjadi kepuasan personal. Kalau sudah begitu, kita bisa naik kelas. Mulailah mencari jam terbang dengan mengajar dan berbagi ilmu dengan orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun