“Maaf Wee aku tak bisa lama, aku harus pergi. Suamiku menunggu di bawah, dia yang mengantarkanku untuk meminta nama Wee kecil kepadamu,” jawabnya tegas.
Kalimatnya bagi palu yang menghantam dada ini. Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang. Bagaimana ini, tolong aku.
“Baiklah Wee, aku tak bisa menunggumu lagi. Sudah cukup aku menunggumu Wee. Tolong beri nama anak ini, dan aku tunggu nama itu dalam pesanmu di twitterku,” ujarnya.
Dia pergi....dan aku masih disini dengan kucuran darah di nadi kiriku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!