"Iya, tapi kurang duitnya Husnul (Husna)." komentar Kak Alya gemas.
"Iya juga ya... Gimana kalau kita minta 6.000 lagi ke Bapak Asrama? Hahaha." saranku bercanda.
"AAAH IDE BAGUS MAL!" sahut keduanya dengan mata berbinar.
Hadehh padahal kan aku cuma bercanda... Sepertinya bercandaanku keluar prediksi.
Akhirnya jalan lah rencana mereka untuk memalak (eh gak gitu juga sih) Bapak Asrama.
Setelah rencana terlaksana langsung tancap gas lah kami sewa sepeda listrik. Kak Husna boncengan sama Kak Alya naik sepeda listrik yang besar. Sedangkan aku naik yang kecil.
'Duh, gimana ini... Aku kan sama sekali belum pernah naik ginian... Takut bangettt asliii...' gumamku.
Jujur ini pengalaman pertama ku naik sepeda listrik dan sebenarnya aku nekat. Jelas-jelas belum pernah naik yaa otomatis aku masih belajar mengendalikan sepeda listrik itu. Aku awali dengan doa, lalu aku coba gas sedikit-sedikit. Awalnya memang terasa gas dikit mau kepental dan seterusnya. Tapi lama-lama seru. Kami memutari taman di Al-Azhom. Disetiap kami berputar pasti papasan sama sipir (penjaga lapas) yang gantian shift, dan disitu aku takut karena mereka mukanya pada serem-serem. OOT (Out Of Topic), karena keseruan naik sepeda listrik aku jadi ketagihan dan rasanya sampai selesai waktu sewanya aku nggak mau udahan. Saking serunya hahaha.
Tapi pada akhirnya mau nggak mau harus balik ke asrama. Yasudah lah...
Yang tadinya berawal dari sebuah kenekatan, akhirnya menjadi kebahagiaan. Hikmahnya adalah: Kita harus berani mencoba hal baru, meskipun itu menakutkan bagi kita. Tapi, siapa tahu kita jadi menemukan kebahagiaan kita di situ.
~TAMAT~