2. Gunakan pelicin pakaian. Mukena dengan bahan katun mudah sekali kusut selain menggunakan pelembut memberikan sedikit pelicin pakaian agar saat menyetrika akan membuat mukena lebih rapi. Untuk mukena berbahan satin kamu bisa menggunakan suhu yang tidak terlalu panas sementara sajadah tidak perlu di sterika.
3. Simpan dengan cara digantung. Selain mencuci dan menyetrika, cara menyimpan mukena juga harus diperhatikan ya fren!. Salah memilih tempat penyimpanan dapat membuat mukena cepat berjamur, gantung mukena kamu agar tidak lembap.Â
Aku juga mengatisipasi akan adanya jamur di mukena dengan mengelap air wudhu di muka dengan car "tap" jangan digosok. mungkin itu akan mengurangi air yang akan terkena ke mukenamu.
4. Cuci sendiri mukenamu dengan tangan agar serat kain tidak longgar, selain itu pisahkan mukena agar terhindar dari kelunturan.
5. Siapkan air temperatur normal 1/2 ember berukuran sedang, sama seperti halnya cara yang sudah ditulis diatas. Jangan menggunakan air hangat karena dapat merusak serat kain mukenamu.
6. Masukkan deterjen sebanyak 1/4 (10-20 ml) dari tutup botol atau sesuai tingkat kotoran mukenamu.Â
7. Rendam mukena dan kucek perlahan, terutama di bagian kepala. Kucek bagian kepala agar karet tidak longgar dan serta melindungi jamur yang menempel.Â
Jangan lupa cuci mukenamu seminggu sekali untuk menjaga mukenamu agar serat kain lebih lembuh dan wangi dan lebih segar.
8. Bilas bersih mukenamu dengan temperatur normal dan jemur ditempat yang teduh.
9. Jangan sikat kain mukena kecuali ada noda yang harus dibersihkan.