Siang itu telepon saya berdering. Dari adik saya.
“Mas, pengumuman CPNS-nya udah keluar. Aku gak diterima….”
Lalu terdengar isak tangis… Hening…..
“Teman-temanku yang membayar semuanya diterima ada 6 orang padahal formasinya waktu awal diumumkan hanya 4 orang. Dan mereka memang membayar Rp 70 - 100 juta/orang. Aku sudah jalanin semua saran Mas yang kemarin, tapi tetep gak diterimaaaa…”
Tangisnya meledak. Dan telepon pun terputus.
Saya terdiam. Memandang langit, seolah tidak percaya.Saya terkejut mendengar dia sedikit protes: udah ibadah kok masih gak dikabul doanya? Amal sholeh yang dikerjakannya ternyata tak mampu membuat harapannya terkabul, gak berfaedah, tumpul tidak berguna. Sedekahnya ke panti asuhan, bayarin anak orang lain sekolah, ber-qurban dengan jumlah sekitar 7 juta rupiah seolah 'menguap'. Hilang tak berbekas.
Tapi saya masih punya setitik keyakinan bahwa meyakini pertolongan Allah itu tidak mungkin salah. Dalam kegalauan hati saya, saya pun kirim sms padanya: Dijalani saja ujiannya dengan sabar. Sholatnya ditambah, sedekahnya ditambah, doanya ditambah. Lebih baik pake jalan lurus tapi tidak diterima PNS daripada diterima jadi PNS tapi diawali dengan dosa. Jalan benar biasanya tidak mudah. Tapi Allah tidak tidur, Allah akan berikan ganti yang lebih baik jika kita khusnudzon & istiqomah di jalan-Nya...
Dan sent.
Apakah sms saya ini hanya untuk menghibur hatinya yang gundah? Demi Allah, tidak! Sms ini adalah sms jujur yang saya tulis dari dalam hati saya dan Insya Allah benar. Saya yakin itu. Seyakin-yakinnya. Lha, tapi kan sms itu tidak membuatnya jadi PNS? Jika akhirnya nganggur, sms motivasi begitu mana ada manfaatnya?
Di ujung sana sambil membaca sms saya, adik saya mungkin berfikir: lhaaah, ini mah sama aja sama sarannya kemarin. Udah dijalanin semua ikhtiarnya ke Allah dengan sholat, puasa, sedekah tapi hasilnya nehi, nol, gak kabul. Ini udah tidak diterima jadi PNS masih harus nglanjutin lagi ikhtiarnya? Please deh... Malaikat aja kali yang bisa!
Tapi saya yakinnya begitu. Rejeki itu dari Allah, bukan dari pemerintah, makelar CPNS atau lainnya.