Oleh; Ahmad Muflih Saefudin, Fahmi Fuadi, Makhrus Khalim
SMA Muhammadiyah Boarding School Wanasari Brebes hadir di tengah-tengah masyarakat Brebes dengan komitmen yang kuat untuk menggabungkan pendidikan umum dengan nilai-nilai Islam, SMA Muhammadiyah Boarding School Wanasari berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inklusif. Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini dirancang untuk mengembangkan karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara holistik. Dengan demikian, SMA Muhammadiyah Boarding School Wanasari berbeda dari sekolah-sekolah lain dalam pendekatan pendidikannya.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang kurikulum yang diterapkan di SMA Muhammadiyah Wanasari Brebes, serta bagaimana pendekatan mereka membedakan sekolah ini dari yang lain. Kita akan melihat bagaimana sekolah ini berusaha menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
SMA Muhammadiyah Boarding School Wanasari (MBS) merupakan salah satu sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki beberapa program unggulan, informasi ini kami dapatkan saat melakukan wawancara dengan salah satu guru disana yaitu Bapak Khumedi selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Wanasari Brebes. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Pendidikan Berbasis Islam: MBS Wanasari mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam seluruh aspek pembelajaran. Program ini membantu siswa memahami dan mengamalkan ajaran agama secara lebih mendalam.
Kurikulum Holistik: Kurikulum di MBS Wanasari menggunakan kurikulum ganda yaitu kurikulum merdeka dan kurikulum JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) yang dirancang untuk mengembangkan karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara holistik. Selain fokus pada akademik, mereka juga menekankan pengembangan moral dan sosial. Berikut kami paparkan terkait kurikulum tersebut:
1. Tujuan Kurikulum Ganda
Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Fokus pada penguasaan materi pelajaran, pengembangan karakter, serta keterampilan kritis dan kreatif. Struktur Kurikulum
terdiri dari tiga komponen utama: Muatan Nasional, Muatan Yayasan, dan Muatan Peminatan.
2. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum ini mendorong pendekatan aktif, kolaboratif, dan kreatif.
Guru berperan sebagai fasilitator, siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi, eksperimen, dan proyek.
3. Pengembangan Bahasa Arab dan Inggris: MBS Wanasari memberikan perhatian khusus pada pengembangan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris. Ini membantu siswa berkomunikasi dengan lebih luas dan memahami literatur agama.
4. Ekstrakurikuler: Sekolah ini menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk seni, olahraga, dan kegiatan sosial. Ini membantu siswa mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kelas.
5. Pengenalan Keterampilan Teknologi: MBS Wanasari juga memperkenalkan siswa pada keterampilan teknologi, mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan dunia digital.
Point-point diatas kami per oleh berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Taufik selaku guru Sekolah SMA Muhammadiyah Wanasari Brebes "di sekolah ini kami masih menggunakan kurikulum K13, tapi kami mengimplementasikannya seperti kurikulum merdeka, bahkan sebelum ada kurikulum merdeka kami sudah menerapkannya. Kami disini bener-bener membimbing siswa yang memang mempunyai tekad dan keinginan kuat buat do be better."
"Kami ngga mau egois hanya sekedar memberikan materi pembelajaran membiarkan nya pulang tanpa pengalaman pembelajaran secara real, disini bener-bener ngga mau menyia-nyiakan SDM yang ada, kita bentuk dan ciptakan generasi yang unggul disegala aspek terelebih di era sekarang, harus! Bisa riding the wave, apalagi ummat Islam, harus ya'lu wala yu'la alaihi". Ujar beliau.
Program-program ini mencerminkan komitmen MBS Wanasari dalam menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H