US$30 MILYAR (TIGA PULUH MILLAR DOLLAR AMERIKA SERIKAT)
Bisakah kita bayangkan, Amerika menginvest dana untuk militer Israel sebesar 30 milyar dolar AS?? Bisa kah kita bayangkan seberapa besar dana itu. Coba kita kalkulasi sebentar:
Dengan asumsi kurs US$1 = Rp. 11.000
US$1 x Rp. 11.000 = 330.000.000.000.000
(Tiga RATUS Tiga Puluh TRILYUN)
Tiga RATUS Tiga Puluh TRILYUN adalah angka yang tak dapat kita lukiskan dikepala untuk memahami berapa besaran uang itu.
Dana inilah yang selama ini menjadikan Israel Percaya Diri untuk terus membantai di Gaza, setiap hari... Setiap hari.. Dana itu pun terus bergulir dan tak habis-habisnya, Gaza meregang nyawa setiap hari, bayi mungil, anak kecil, perempuan tua dan muda, lelaki kecil, dewasa dan tua... Tidak pilih bulu.... mereka mati dengan cara yang berbeda, tapi sama-sama dibantai....
DANA ABADI DARI UMMAT ISLAM?
Darimanakah dana bantuan itu didapat oleh Amerika??
Perusahaan industri raksasa yang ada di dunia ini adalah didominasi perusahaan Amerika dan sekutunya baik itu pemerintahannya maupun swasta... Perusahaan franchise dan mall-mal yang berdiri megah hasil dari penggusuran adalah milik mereka.
Perusahaan yang didirikan di setiap negara berkembang ini merupakan mesin pencetak uang bagi Amerika dan sekutunya, setiap negarapun tak mampu menolak investasi itu karena butuh lapangan kerja akibat dari pemerintahan suatau negara yang tidak terlalu memikirkan rakyatnya seperti Insonesia ini, penuh dengan korupsi yang menggerogoti setiap hati rakyatnya.
Beramai-ramailah kita masyarakat muslim mengumpulkan uang di setiap mall, franchise dan perusahaan para kaum Yahudi itu, persis seperti kita memasukkan uang ke dalam tabungan atau celengan yang diedar di masjid-masjid.....
PERANG dengan senjata jelas kita tidak mampu, maka satu-satunya senjata ummat Islam yang paling ampuh sekarang adalah perang ekonomi. Ummat Islam adalah konsumen terbesar di dunia ini, Dengan tidak membeli atau mengurangi untuk mengkonsumsi produk Amerika, berarti kita telah ikut berperang, karena dengan berkurangnya laba mereka, maka mereka akan berfikir ulang atas kekuatan dan persatuan ummat Islam dari segi kuantitas sambil kita berdo’a semoga ummat Islam juga terus meningkat secara kualitatif.