KRITIK TERHADAP MAZHAB EKONOMI KLASIK
Mazhab ekonomi klasik adalah salah satu faktor utama kemunculan sejarah pemikiran ekonomi modern. Berdasar pada tokoh seperti adam smith, david ricardo, dan jean-baptiste say yang mana menekankan pentingnya dalam pasar bebas, pembagian kerja, dan teori nilai berbasis tenaga kerja. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman berbagai kritik muncul dari asumsi, analisis, dam kerelevansian teori klasik terhadap tantangan ekonomi saat ini. Mazhab ekonomi klasik dibangun atas asumsi yang dianggap terlalu sederhana dalam mempresentasikan dinamika ekonomi modern. Maka dari itu kritik terhadap mazhab ekonomi klasik sebagai berikut:
- Pasar bebas sebagai solusi global
Ekonomi klasik percaya, jika pasar bebas secara otomatis akan mencapai keseimbangan melalui mekanisme invisible hand atau tangan tak terlihat. Akan tetapi faktanya menunjukan bahwa pasar seringkali gagal berfungsi dengan efisien. Menurut joseph stiglitz (2017) menunjukan kegagalan pasar seperti monopoli, eksternalitas negatif, dan asimetri informasi sangat umum terjadi. Contohnya perusahaan teknologi dikendalikan oleh google, apple, dan amazon sebagai pengontrol besar pasar global. Contoh datanya dari pendapatan amazon dan apple dari tahun 2020 sampai 2024:
Berdasarkan data pendapatan amazon dari tahun 2020 samapi 2024 selalu mengalami kenaikan, jumlah tertinggi sebesar $620 miliar. Selanjutnya pendapatan dari Apple dari tahun 2020 sampai 2022 mengalami kenaikan akan tetapi pada tahun 2023 mengalami penurunan, kemudian tahun 2024 naik kembali.
Selanjutnya dari pangsa pasar google sebagai mesin pencari di seluruh dunia, Dimana google berada pada peringkat paling atas dan paling banyak dipakai di seluruh dunia, dan yang  dibawahnya dari bing, YANDEX, Yahoo!, Baidu, Other.
Maka dari hal tersebut pasar bebas tidak dapat menjamin keadilan dan efisiensi, sehingga dibutuhkannya peran pemerintah dalam mengatur pasar.
- Teori Nilai Tenaga Kerja
Ekonomi klasik berdasarkan teori nilai pada tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Kritik pada teori ini ada beberapa pandangan. Berdasarkan pandangan marginalis dimana para ekonom neoklasik seperti carl menger dan willian jevons menyatakan nilai suatu barang tidak hanya ditentukan oleh tenaga kerja, akan tetapi juga oleh utilitas marjinal bagi konsumen. Kemudian terdapat ketidaksesuaian empiris dimana banyak kasus harga barang tidak selalu mencerminkan jumlah tenaga kerja yang ada, terutama dalam ekonomi modern yang berpengaruh pada teknologi dan inovasi.
- Kegagalan analisis ketimpangan
Mazhab klasik sering kali tidak melihat dampak dari ketimpangan ekonomi dalam analisisnya. Yang mana mereka hanya fokus pada efisiensi sehingga mengesampingkan distribusi pendapatan yang adil. Teori klasik tidak memberikan Solusi yang cukup untuk mengatasi ketimpangan, karena mengandalkan mekanisme pasar untuk mengatur distirbusi pendapatan. Ketimpangan pendapatan dan kekayaan berdasarkan data dari world inequality report (2020) dibawah ini: