Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Atrium & Pasar Senen

26 Juli 2015   06:19 Diperbarui: 26 Juli 2015   06:19 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada jembatan penghubung ke arah Pasar Senen.

Luar biasa begitu melangkah disambut oleh lemari kaca pameran Kamera digital masa kini.  Di kiri ada toko kecil menjual tas tangan pria yang sangat cantik-cantik modelnya ... memang tas fantasi harga antara Rp. 200.000 sampai Rp 1,2 juta. Desain bagus-bagus dengan kompartemen yang fungsional. Bahan kulit kombinasi dengan sintetis, konon.

Betul-betul bagus-bagus (menyesal aku membeli, memang kulit asli tetapi merk tidak meyakinkan ... harga jauh lebih mahal di toko batik terkenal di Menteng). Tertarik membeli, tetapi kuatir menyempiti ruangan rumah ...

Departemen store kiri-kanan dan tengah semua menjual barang-barang yang menarik dan murah meriah.

Kaget !

Ternyata ikatan (embanan) cincin batu akik yang indah-indah seantero Jabodetabek, berasal dari sini ... bertimbun-timbun, berbagai desain dan bahan. Hebat betul.

Di kepalaku tinggal satu keperluan ... membeli bumbu masak Medan, Melayu dan Padang.

Cari jalan ke lantai dasar Pasar Senen ... tempat penjual barang-barang etnik dan tradisional Sumatera, dari bumbu segar sampai ikan asin --- dari Ulos sampai Kain Songket Batubara. 

Beli bunga Kincung segar (beraroma khas untuk masuk dalam Gulai Daun Ubi Tumbuk), resep Mandailing/Melayu --- bumbu kari Malaysia/Thailand, tentu yang utama bumbu Rendang Padang dan Gulai-gulai Minangkabau.

Puas, cukup segar ... namanya juga pasar tradisional ! (MWA) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun