Melewati sungai kecil sedalam dada --- aku digendong entah siapa; melintasi  sawah, hutan belukar, dan yang mengesankan meniti sungai besar dengan, jembatan sebatang pohon kelapa, yang dilintangkan di atas sungai. Takutkah aku ? Seingatku aku hanya dituntun orang untuk meniti batang kelapa itu. Kami hidup pula sebagai petani --- menanami palawija untuk bertahan hidup --- dan menunggu berita dari front pertempuran...........
Penulis sadar, bersyukur mengalami --- masih bisa merasakan heroiknya pertempuran, para pahlawan yang dibangga-banggakan seperti, Pak Bedjo atau pun Mayor Martinus Lubis, di front sektor Selatan............Aku bangga !
Ini kutipan dua baris kalimat dari puisi Chairil Anwar : ".............. Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata. Kaulah sekarang yang berkata ................". Untuk menjadi penghayatan masa kini, bagi generasi baru Indonesia --- Merdeka berarti Survive - Berkembang - dan Mengelola Perubahan !
Kutipan sejarah dari Perjuangan Bersenjata Pemuda/Pelajar dalam Perang Kemerdekaan di Wilayah Sumatera Utara/Aceh tahun 1945 - 1949, Ikatan Kadet Brastagi - Medan, Desember 1980.
*) RLRMA = Resimen Lasykar Rakyat Medan Area.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H