Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesadaran Nasional (12 ) Bung Hatta, Prof Dr Sritua Arief, Prof Mubyarto, dan Letjen R. Soeprapto

15 April 2010   00:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Untuk senantiasa mengingatkan kita pada sejarah perekonomian Indonesia, saat yang lalu, kini dan nanti --- pergunakanlah momentum saat ini untuk mengoreksi.

Dalam Penutup Prof. Dr. Sritua Arief menuliskan "................Indonesia dan rakyatnya akan kembali menjadi koloni asing bersamaan dengan semakin intensifnya internasionalisasi modal, perdagangan dan produksi oleh pihak asing di Indonesia (lihat Sritua Arief, "Who Murdered the Rupiah ?" dalam majalah Inside Indonesia, Melbourne,Australia edisi Oktober 1998 dan "Mekanisme Pasar Bebas dan Demokrasi Ekonomi, Harian Republika , 30 Desember 1999).  Internasionalisasi modal, perdagangan dan produksi ini semakin intensif dalam ekonomi Indonesia sebagai akibat dampak Persetujuan Putaran Uruguay yang diratifikasi dalam zaman Orde Baru dan semakin intensifnya lilitan hutang luar negeri dan operasi investasi asing. Kesemuanya ini akan menimbulkan kemiskinan rakyat Indonesia yang lebih parah........."

Kenang-kenanglah ide mereka --- Mereka telah membawakan Visi Kemerdekaan Indonesia --- mereka telah melaksanakan Misi Ideologis Preambule dan Undang-undang Dasar 1945 Amendemen.  Demokrasi Ekonomi !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun