Pasukan Indonesia selain melakukan perang gerilya di semua lini front, tetapi juga melakukan serangan mendadak dan taktis yang dimulai tanggal 24 Juli 1949 --- pasukan KNIL/BP sama sekali tidak menyangka pihak Indonesia masih mempunyai semangat dan kekuatan yang bisa melakukan pukulan, sehingga mereka hanya bisa bertahan hidup atau mati di parit-parit perlindungan. Keberhasilan penyerangan serentak ini berkat adanya badan Pertahanan Rakyat Semesta (PRS) --- sehingga perintah operasi dari Panglima Tentara Teritorium Sumatera , Kolonel Hidayat memperoleh sukses.  Pengepungan pasukan Belanda tidak berhasil menundukkan semangat juang 45 laskar Rakyat dan TNI --- bahkan ada pasukan gerilyawan berjalan kaki ber-ratus kilometer hanya untuk menghindarkan pengepungan ---- dan tiba-tiba mereka telah berada di front Medan Area di barat Medan --- menggempur pasukan Belanda dan mengancam perebutan Lapangan Terbang Polonia. Sekali Merdeka, tetap Merdeka !
Berapa pun ajal para pemuda, berapa pun anggota pasukan yang invalid tidak pernah diperhitungkan --- Republik Indonesia harus tetap tegak. Akhirnya tercapai pengumuman penghentian tembak-menembak antara RI dan Belanda, 10 Agustus 1949 untuk Pulau Jawa dan 15 Agustus 1949 untuk Pulau Sumatera ---- pasukan Belanda sampai pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia tidak pernah berhasil mengepung dan menundukkan gerilyawan dan pasukan TNI. Medan Area adalah salah satu tonggak sejarah perlawanan Rakyat Semesta mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Menangislah kamu sekarang --- kenang-kenang-lah kami
Res Publika !
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H