Ha ?!
Jadi manusia Indonesia harus menyadari sumber daya waktunya --- bukan hanya membanggakan sumber daya alam, sumber daya lain-lain yang materiil -- juga sumber daya lain yang bersifat metafisis ya !
Katanya manusia berbudaya --- Bangkit Indonesia-ku sadarilah dua sumber dayamu yang tersia-sia di 65 tahun merdeka ini : Sumber daya Manusia dan Sumber Daya Waktu.
Keberhasilan perekonomian Indonesia aman dari Krisis Finansial Amerika bukan karena Bail-out Bank Century, tetapi oleh karena tingkat konsumsi manusia Indonesia yang 240 juta orang, yang berbelanja di dalam negeri sepanjang waktu ini.
Bertepatan waktu dengan tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi di Asia timur --- yang dimotori Negeri Cina dengan jumlah manusia membangun dan mengkonsumsi di Cina --- 1,7 Milyar manusia Cina !
Lihatlah dan palingkan muka-mu ke Cina, ke Jepang, ke Korea, ke Indo Cina, dan ke India --- kemudian sadari "Waktu"-mu Indonesia-ku !
Kalau manusia Indonesia tidak ‘menyadari' sumber daya waktunya --- kita akan seperti suporter sepak bola, hanya marah dan kehilangan akal sehat. Karena mengurus sepak bola sama dengan cara mengurus negara.
Tabir asap melulu dan citra melulu (wacana Indonesia menyelenggarakan Kejuruan Dunia, wah diketawai Tokek Afrika lho) Ketinggalan waktu dan nol prestasi melulu.
Awas setelah budaya korupsi --- akan ada perkembangan baru "budaya amuk massa", yang disebabkan masyarakat tidak sabar --- waktu terbuang ! Janji melulu.
Rakyat akan meniru suporter sepak bola Indonesia ( secara psikologis, tanpa disadari) --- mereka akan mengamuk di kantor polisi, di ruang pengadilan, di hutan-hutan, di kawah gunung, di kantor pajak, di pasar-pasar, di kampus-kampus, di sekolah-sekolah, di pantai-pantai, dan di-mana-mana.
Jadi Bagaimana ?
Bagaimana ? Ingat hanya Manusia yang mempunyai Waktu --- sadarilah ! Bagaimana menyadarinya ?
Waktu jangan dijadikan komoditi Diplomasi saja - tetapi jadikan Sumber Daya mengelola Strategi Kebudayaan !
Jangan kecewakan Suporter-mu di luar sana. Mereka menunggu dengan Sang Waktu !