Trend ini disiapkan Amanda dengan buku baru --- sehingga balasan kata-kata mutiara Rein selalu ia ganti dengan kata-kata mutiara dari buku baru, yang ia hafal atau disadurnya untuk Handoko.
Sudah timingnya menjawab call dari nomor Reinhart.
Ketiga manusia itu tambah riang gembira dengan permainan kata-kata mutiara.
Rein sudah tahu kalau Handoko sedang mengalami kelemahan - sedang Handoko sendiri merasa riang di sela-sela sisa getaran emosinya --- sepertinya ia bertambah menghayati dongeng bibir Amanda dan mimik yang samar-samar dibacanya, di wajah Amanda ada ke ceriaan, ada keikhlasan cinta, mengurus dirinya..
Kepala Handoko seperti agak tegak kembali --- walaupun penglihatannya makin kabur, tetapi nafasnya seperti lebih teratur. Ia selalu berusaha mengingat letak-letak pot bunga dan bonsainya. Kaki kirinya masih sering terjulur. Walaupun bibir bawahnya turun, dan illernya ngences. Tetapi matanya agak bersinar pupilnya.
Ilernya tidak masalah, ada suster yang rajin merawatnya. Dan istrinya selalu mengawasi pelayanan itu. Ada pula acara membaca kata-kata mutiara yang selalu membuat ia ceria.
Amanda tambah berwajah ceria, memang pada dasarnya ia wanita cantik. Ia mempunyai alasan untuk meminta ijin suaminya ke salon - bahkan ke perawatan kecantikan yang memakan waktu dan biaya, bahagian dari pada hidupnya, sejak dulu Sekarang ia ulangi acara itu.
Ia riang dan gembira.
Handoko terkadang sayup-sayup mendengar suara orang tertawa --- ia seperti kenal vibrasinya, tetapi mungkin juga hanya halusinasi. Ia tetap terkulai.
Adakalanya ia mencium semerbak kehadiran istrinya --- ia kenal harum parfum itu.
Ia hanya seperti mau tersenyum tetapi sudut bibir itu telah memble.