Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mini Cerpen (21) Stroke dan Proses Cinta

8 Maret 2010   19:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:32 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itu setiap kesempatan Amanda membacakan berbagai kata-kata mutiara dari beberapa koleksi Handoko

Aneh, memang seperti terjadi mukjizat, ada kemajuan emosi dan air muka Handoko setiap kali dibacakan kata-kata mutiara yang dulu memang sering dibacanya ..........dan dikirmkannya ke sahabat-sahabatnya. Terutama setelah ia pensiun.

Pembacaan kata-kata mutiara menjadi acara yang menggembirakan, baik untuk Handoko maupun Amanda. Sepertinya hari-hari mereka menjadi lebih cerah.

Berita sakit, apakah usus buntu atau hernia, apa lagi penyakit degeneratif sangat mengusik kehidupan para pensiun . Mereka mencoba menutupi berita yang menyakitkan --- yakni kondisi menjadi lebih parah. Kalau pun mereka saling bertemu ceritanya hanya yang menyangkut perkenalan dengan obat mujarab, atau suplemen atau orang yang bisa menyembuhkan di sana sini. Kalau tidak ada pertemuan ya- dianggap saja sehat atau mungkin tambah parah keadaannya.

Pasangan Handoko dan Amanda relatif cerialah, setelah menemukan satu celah di reruntuhan hidup mereka karena stroke. Sampailah satu saat "Oooooh waaeeh hu" dengan sikunya mengarah ke telepon genggam di atas meja dekat dengan arah sikunya. " Apa mau tilpon ? Tilpon siapa ?" Amanda membaca mimik dan mata suaminya. Amanda ingat salah satu teman Handoko, yang kalau dikirimi kata-kata mutiara selalu membalas dengan kata-kata mutiara pula. Dialah satu-satunya yang selalu merespons. Handoko senang kalau dulu mendapat balasan kata-kata mutiara.

Di catat dan dikumpulkan di agendanya.

Amanda mengirimkan kata-kata mutiara kepada Reinhart, ya- si Rein.

Berbalas SMS ini sangat menggembirakan Handoko. Tetapi mereka tidak pernah menjawab telepon Rein . Miscall bae.

Tetapi biasa begitu kaum pensiunan --- anggap saja mulai takut pada pulsa !

Berbulan-bulan begitu - makin sering . kata-kata mutiara yang bersifat motivated sampai afirmatif. Dari leadership sampai Ketuhanan . Dari Kegembiraan sampai Anti kemurungan. Baik Amanda , maupun Handoko menikmati koneksion ini --- komukatif-lah, ajuk mengajuk membuat happy.

Reinhart dapat merasakan kegembiraan yang lebih dari biasanya. Ia yakin Handoko mulai menggodanya dengan kata-kata mutiara Cinta. Sekarang Cinta berbalas cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun