"Selesaikan " hardik Kaisar. "Lanjutkan !" Jackal latah. Kaisar Hippo kembali ke air yang dalam. Enggak habis pikir ia, bunyi apa gerangan yang berdenting dan yang mengaung. Tang Ting Tang Ting............Ngung Nguuuuuung Ngung Nguuuuuuuuung.
Memang di struktur lapisan tingkat-tingkat di dalam masyarakat di kerajaan Hippo Dongo Dongo. Lapisan paling Atas Kaisar dengan para keturunan Kaisar Hippo I---kira-kira 120 tahun berkuasanya dinasti ini. Mereka ini tergolong Kuda Nile yang telah menakluk-kan kerajaan ini dari Maharaja Coroko Dile----yang dulunya menguasai wilayah Kaki gunung di mana terdapat Air Terjung Murchison Falls. Yang kemudian menjadi hulu Sungai Nile, yang mengalir melewati Uganda (sekarang), di lintasi Equator, mengalir terus melewati Sudan (sekarang)---terus ke Sungai Nile yang melewati Istana Para Firaun di Mesir. Tingkat pertama ini adalah Para Bangsawan-yang terhormat-menguasai pangan dan daerah subur yang basah. Kekuasaan mereka tidak bisa diganggu gugat, mereka telah merekayasa secara politis---aman secara ekonomi dan politik. Mereka telah merekayasa lembaga-lembaga politik. Mereka juga telah menetapkan Konstitusi (sudah berumur 98 tahun) sampai Undang-Undang, dan Peraturan di Sungai, Lembah, Savanna, Prairie, sampai tempat-tempat kubangan bagi masing-masing kasta. Pokoknya sudah well-established.
Kasta kedua, ini binatang-binatang buas dan kejam. Seperti Jackal, Dingo,Srigala, Singa, Cheetah dan semua bangsa kucinglah. Ini boleh dikatakan kaum spekulan---yang mau untung melulu. Mereka menempel seperti benalu di batang, cabang dan ranting-ranting kekuasaan. Kasta kedua ini juga digelari "Kaum Bangsat", bersifat koruptif dan tamak penghisap darah.
Kasta ketiga ini Golongan Ngantuk saja---makan tidur, makan , tidur----mereka menempati lapisan "menjadi mangsa' kekuasaan.
Kasta ke-empat yang menjadi kaum paria di bumi sana itu----inilah kawula yang berjumlah 70 persen dari penduduk Hippo Dongo Dongo. Mereka kaum lapar, pengemis, pemulung dan sampah masyarakat yang melata-lata---terlunta-lunta.
Jackal dan Opsir Dingo dengan sikap sempurna menghadap Kaisar Hippo IV di tepian sungai yang berpasir. Kaisar langsung merebahkan dirinya dan memicingkan matanya yang sipit.
"Lapor yang mulia !"
"Ya- kudengarkan "
"Yang membuat makar bunyi-bunyian yang hingar bingar itu, Tuanku--- adalah kaum hina dina Haena dan Burung Condor.
Mereka protes terjadi "liquidity squeeze". Perlu dihadapkan kepala sukunya kemari ?"
"Jangan aku jijik ! ---apa tadi kau bilang "likuiditi skuiz"