Tingkat Kepatuhan terhadap Regulasi (Compliance Rate)
Dengan semakin banyaknya regulasi seperti GDPR, HIPAA, dan lainnya, organisasi harus memastikan sistem TI mereka memenuhi standar tersebut. Tingkat kepatuhan ini menunjukkan sejauh mana tata kelola TI mematuhi regulasi.
Rasio Penggunaan Anggaran TI terhadap ROI (Return on Investment)
Berapa banyak dari anggaran TI yang menghasilkan nilai nyata bagi bisnis? KPI ini membantu mengevaluasi efisiensi pengelolaan anggaran TI.
Frekuensi dan Dampak Insiden Keamanan (Security Incident Frequency and Impact)
Jumlah insiden keamanan seperti pelanggaran data atau serangan siber serta dampaknya terhadap operasi bisnis menunjukkan seberapa baik IT Governance dalam mengelola risiko.
Tingkat Penyelesaian Proyek Tepat Waktu (Project Delivery Rate)
KPI ini mengukur keberhasilan proyek TI berdasarkan apakah mereka diselesaikan tepat waktu dan sesuai anggaran.
Tingkat Pemanfaatan Infrastruktur TI (IT Infrastructure Utilization)
Seberapa optimal server, jaringan, dan sumber daya TI lainnya digunakan? Overprovisioning atau underutilization dapat menjadi indikator buruknya tata kelola.
Tingkat Downtime Sistem (System Downtime Rate)
Tingkat ketersediaan sistem TI menjadi salah satu indikator kunci keberhasilan IT Governance. Semakin rendah downtime, semakin baik tata kelolanya.
Tingkat Efisiensi Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Efficiency)
Kemampuan organisasi untuk pulih dari gangguan teknologi menjadi indikator kunci seberapa baik IT Governance menangani risiko besar.
Langkah-langkah untuk Mengimplementasikan Pengukuran KPI
Identifikasi Tujuan Bisnis
KPI harus mencerminkan tujuan strategis organisasi, seperti efisiensi operasional atau keamanan data.Gunakan Framework yang Tepat
Framework seperti COBIT menyediakan panduan pengukuran KPI yang relevan dengan IT Governance.Tentukan Standar dan Target KPI
Misalnya, target uptime 99,9% atau ROI investasi TI sebesar 20%.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!