Mohon tunggu...
Sigith Prabowo
Sigith Prabowo Mohon Tunggu... -

i'm the master of my fate, and i'm the captain of my life [Nelson Mandela]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Masih] Dunia Balchen #episode1

24 Mei 2011   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak kejadian horor yang melanda anak-anak di desa chentingsari, beberapa dari mereka menjadi ketagihan berburu hantu. utamanya para pandawa. mereka menjadi sangat tertarik untuk mencoba melakukan tantangan seperti di acara sebuah stasiun televisi swasta.

maka muncullah sebuah kegiatan yang mereka namai [masih] dunia balchen. sebuah acara tantangan yang mengikuti acara yang ada di televisi tersebut. adalah gugun yang pertama kali memunculkan ide ini. terinspirasi dari hobi sigit yang suka sekali menonton acara yang tayang setiap malam jumat tersebut.

pada episode pertama, tantangan diambil oleh jeni yang sepertinya penasaran ingin mengikuti acara ini. dengan didampingi dukun bambang (sebagai narasumber sekaligus paratidaknormal) serta seorang paraspikolog yang diambil perannya oleh carolina.

sebuah rumah tua di ujung desa dijadikan tempat untuk tantangan pertama yang diikuti jenni.

"wah, serem wae iki tempate..." suara jenni memecah keheningan malam itu.

"santai wae jen...kan ad dukun bambank. nanti kalau ada apa-apa kan beliau bisa nolongin" jawab gugun menenangkan jenni karena tidak ingin acaranya ini gagal.

"apakah anda sudah siap dek jenni?" dukun bambank memulai acara.

"peraturannya adalah anda harus merasakan interaksi makhluk gaib yang ada di sekitar sini dan mengkomunikasikannya dengan kami. jika anda merasa tidak kuat, jangan lambaikan tangan ke kamera, karena kita tidak memiliki kamera. cukup langsung lari ke tempat kami berada. apakah anda sudah siap?" dukun bambank menjelaskan peraturan uji nyali malam itu kepada jenni.

"wee??? ra ono kamera? mosok ya kudu lari?? nek gak bisa lari kepiye? wah...pelanggaran ini" keluh jenni

"santai wae jen...kan belum tentu ada syaiton nya" sigit mencoba menenangkan jenni

"ho oh jen, santai wae..koyok nang pantai..." sambung hendra yang gak nyambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun