Mohon tunggu...
Muziatun Mukadji
Muziatun Mukadji Mohon Tunggu... Dosen - Ordinary Human

Inexplicable

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nyambi

31 Mei 2024   15:39 Diperbarui: 31 Mei 2024   16:07 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi: Para Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris (calon guru Bahasa Inggris) Fakultas Sastra & Budaya, Universitas Negeri Gorontalo

Hal-hal tersebut haruslah direalisasikan dengan tindakan-tindakan yang mampu menjadikannya sebagai sesuatu yang bukan hanya eksis dalam fikiran. Tetapi memang benar-benar membuahkan hasil seperti apa yang dicita-citakan, bahkan ketika mereka tidak memiliki pengetahuan khusus akan hal tersebut. Walaupun untuk pencapaian maksimal, perpaduan antara pengetahuan, passion dan pengalaman akan jauh lebih ideal.

Filsuf besar Yunani, Aristotle dalam tafsirnya "The Nicomachean Ethics" -- tulisan yang berisi doktrin-doktrin kebajikan dan karakter moral yang diajarkan Aristotle, menulis bahwa "for the things we have to learn before we can do them, we learn by doing them".

Kalimat tersebut dapat diartikan sebagai berikut: "untuk hal-hal yang harus kita pelajari sebelum kita dapat melakukannya, kita belajar dengan melakukannya". Banyak orang yang lebih nyaman mengasosiasikan hal ini dengan istilah yang lebih trend sebagai "learning by doing".

Jika kita tidak memiliki kemampuan yang mumpuni atas sesuatu, cukup belajar dari melakukan sesuatu hal tersebut sehingga pengalaman akan kita peroleh dengan sendirinya. Layaknya pepatah "lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut!".

Selain passion, pengalaman dan kemampuan belajar independen, faktor lucky alias keberuntungan juga sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang ketika nyambi yang tidak berkaitan dengan profesi utamanya.

Beda cerita ketika seseorang nyambi pekerjaan yang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan utamanya, misalkan seorang guru bahasa Inggris di sekolah negeri yang nyambi sebagai penerjemah disebuah lembaga bahasa. Pekerjaan utama dan pekerjaan sambilannya tidak terlalu jauh perbedaan kajiannya.

Tapi bagaimana rekan saya tadi? Seorang guru bahasa Inggris yang nyambi sebagai pengusaha udang yang incomenya besar? Nah si Lucky bisa saja berandil besar! Garis tangan yang membawa kepada keberuntungan dan kesuksesan.

Sesungguhnya kombinasi yang tepat antara kemampuan dan kesempatan sangat menentukan. Napoleon Bonaparte pernah berkata "ability is of little account without opportunity." -- kemampuan tanpa kesempatan tidak akan berarti apa-apa.

Daya juang untuk bertahan hidup yang tinggi, akibat tuntutan dan kebutuhan hidup mengharuskan banyak orang untuk nyambi, termasuk para guru bahasa Inggris. Tidak masalah sebenarnya, with one condition: nyambi tidak mengesampingkan tugas utama sebagai pengajar, sehingga kualitas pendidikan tidak nyungsep.

Masa depan generasi muda untuk membangun negara ada ditangan guru. Tidak lucu jika guru sibuk nyambi untuk masa depan keluarganya, namun masa depan bangsa keteteran. Cukuplah kisah guru Oemar Bakri eksis di lirik lagu Iwan Fals, jangan di dunia nyata.

*Tulisan ini pernah dimuat pada https://search.app.goo.gl/HAqysBD  Tanggal 29 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun