Dalam keseluruhan pembahasan, jelas bahwa Edge AI memainkan peran kunci dalam transformasi jaringan 6G, membawa peningkatan yang signifikan dalam hal efisiensi energi, privasi, dan latensi. Pengembangan jaringan ini bukan hanya sekadar evolusi dari 5G, melainkan revolusi yang memungkinkan terciptanya dunia yang lebih terhubung dan cerdas. Sebagai teknologi yang dapat menghemat energi hingga 40% dan mengurangi latensi, Edge AI menunjukkan bahwa masa depan komunikasi nirkabel akan lebih berorientasi pada kebutuhan pengguna, menjaga privasi, sekaligus mendukung inovasi-inovasi seperti kendaraan otonom dan smart cities.
Namun, tantangan besar masih ada, terutama dalam hal standardisasi dan implementasi global. Artikel dari Letaief dan rekan-rekannya (2022) menjadi panduan penting dalam memahami arah yang akan ditempuh oleh industri ini, namun kerja sama lintas disiplin dan industri sangat diperlukan untuk mewujudkan visi besar ini. Jika berhasil, 6G dengan teknologi Edge AI tidak hanya akan mengubah cara kita berkomunikasi, tetapi juga mendefinisikan ulang bagaimana teknologi dapat berintegrasi dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan kita.
Referensi
Letaief, K. B., Shi, Y., Lu, J., & Lu, J. (2022). Edge Artificial Intelligence for 6G: Vision, Enabling Technologies, and Applications. IEEE Journal on Selected Areas in Communications, 40(1), 5-36. https://doi.org/10.1109/JSAC.2021.3126076
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H