Investasi emas merupakan salah satu investasi yang lebih sederhana daripada investasi lainnya karena bisa dilakukan oleh siapa saja, terlepas dari golongan berpendidikan ataupun bukan. Selain itu, juga mempunyai beberapa keuntungan berupa resiko rendah, mudah dicairkan dengan harga sesuai pasar internasional, menguntungkan karena harga emas cenderung stabil, perlindungan dan keamanan lebih tinggi. Tak hanya emas, investasi perhiasan lain seperti mutiara juga tidak kalah menguntungkan. Apalagi, kalau mutiara tersebut adalah mutiara terbaik yang ada di dunia, yaitu mutiara laut selatan (south sea pearl) yang dijuluki sebagai the queen of pearl.
Mengenal Mutiara Laut Selatan Indonesia
Indonesia dianugerahi Sumber Daya Alam (SDA) berupa laut yang mempunyai garis pantai sekitar 95.181 km sehingga memiliki potensi kekayaan laut berlimpah. Berbagai jenis crustacea seperti lobster, kepiting dan udang, serta keluarga siput, seperti remis dan kerang menjadi komoditas utama negara maritim ini. Indonesia juga merupakan penghasil produk laut non konsumsi seperti mutiara. Mutiara air laut (seawater pearl) dihasilkan oleh spesies kerang mutiara yang hidup di laut, yaitu Pinctada maxima.
Mutiara merupakan salah satu komoditas sektor kelautan di Indonesia yang bernilai ekonomi dan memiliki prospek pengembangan usaha. Mutiara asal Indonesia sudah cukup lama dikenal oleh pasaran dunia dengan sebutan mutiara laut selatan Indonesia atau Indonesia South Sea Pearls (ISSP). Indonesia merupakan produsen south sea pearls terbesar dalam volume produksinya dan memasok lebih dari 40% total kebutuhan mutiara dunia jika dibandingkan dengan produsen south sea pearls negara lain yaitu Australia, Malaysia, Filipina dan Myanmar.
Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki sentra budidaya mutiara yang tersebar di Sumatera Barat, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara hingga Papua Barat.
1. Resiko rendah (low risk)
Investasi perhiasan merupakan salah satu investasi terpercaya yang dapat memberikan keuntungan secara finansial dan juga memiliki resiko lebih kecil daripada investasi saham atau investasi lainnya.
2. Menguntungkan (profitable)
Untuk standar mutiara, selama ini masih didasarkan pada standar yang berlaku (penampakan secara fisik) serta standar yang dianut oleh para perajin/pengusaha yang dikeluarkan oleh Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) yang di publikasikan melalui Jewelery Indonesia Magazine sebagai berikut :
3. Kualitas internasional
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ikut mendukung industri mutiara dalam negeri dengan melakukan uji dan pengendalian mutu agar tidak kalah bersaing di pasar internasional. Maka dari itu, dapat dipastikan bahwa perhiasan ISSP tak hanya berkualitas secara nasional tapi juga internasional.
4. Bahkan, mutiara ISSP mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan negara lain
ISSP dihasilkan dari jenis kerang Pinctada maxima yang dikenal sebagai mutiara terbaik dibandingkan dengan jenis mutiara lain seperti mutiara akoya, mutiara hitam dan mutiara air tawar.
Mutiara air laut umumnya berukuran lebih besar dan bulat serta lebih berkilau dibandingkan dengan mutiara air tawar. Karena itu mutiara air laut memiliki harga yang jauh lebih mahal. Harga tergantung dari grade sebuah mutiara, dimana mutiara laut dengan grade dan kualitas yang bagus harga jualnya dihitung per gram. Sementara mutiara air tawar dihitung per butir.
ISSP memiliki keunikan berupa warna maupun kilaunya yang mempesona dan abadi sepanjang masa, sehingga banyak digemari di pasar internasional dan biasanya diperdagangkan dalam bentuk loose dan jewellery. Dalam perhiasan ISSP menggunakan campuran material emas dan perak yang digunakan sebagai ikatan untuk merangkai mutiara menjadi produk perhiasan, yang biasanya terdiri dari: • Emas 18 karat atau 75% dan emas 22 karat atau 92%. • Perak 925 yaitu campuran perak murni dan tembaga dengan persentase 92,5% perak + 7,5% tembaga.
Industri mutiara menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Menurut Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan, industri mutiara menyerap tenaga kerja 53.000 orang pekerja perusahaan, 200 orang tenaga ahli insertor WNI dan 50 tenaga ahli insertor WNA. Dengan nilai perdagangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun : USD 26,3 juta (2013); USD 28,9 juta (2014); USD 31,2 juta (2015).
NAMUN, diperlukan sedikit kejelian dalam membeli perhiasan ISSP. Mengingat bahwa selama ini, mutiara ISSP dikenali sebagai produk dari negara lain seperti Jepang, Cina, Hong Kong dan Australia. Padahal, negara tersebut mengimpor mutiara mentah dan mengolah menjadi berbagai kerajinan dan perhiasan. Yang kemudian hasil olahannya kembali diekspor ke Indonesia. Selain itu, negara produsen mutiara laut selatan selain Indonesia adalah Australia, Filipina dan Myanmar.
Dengan demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli perhiasan ISSP asli Indonesia. Misalnya : memastikan bahwa produk tersebut berasal dalam negeri dan mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI). Bisa membedakan antara mutiara air laut ISSP dengan mutiara jenis lain (misalnya : perhiasan mutiara air tawar dari Cina yang sekarang ini banyak beredar di pasaran).
Ada beberapa pilihan tempat untuk membeli perhiasan ISSP asli Indonesia : 1) Di pameran mutiara yang diadakan oleh KKP bekerjasama dengan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI) untuk mempromosikan ISSP sejak tahun 2011 yang bertajuk Indonesian Pearl Festival (IPF). Pameran ini sebagai agenda tahunan dalam rangka penguatan branding ISSP di pasar domestik dan internasional. 2) Pameran perhiasan dunia yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 3) Langsung membeli di sentra budidaya ISSP (sekalian jalan – jalan). 4) Bisa juga membeli di toko perhiasan terdekat (dengan bertanya apakah mutiara yang dijual berasal dari produk asli Indonesia atau bukan). 5) Atau membeli di perajin perhiasan ISSP yang didukung oleh KKP dan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
Rekomendasi
Melihat kenyataan tersebut, tidak ada salahnya KKP membuat online shop khusus untuk penjualan mutiara untuk memudahkan pembeli. Tak hanya untuk urusan jual – beli mutiara, online shop tersebut berisi info tentang harga mutiara pasar internasional, e-catalog, dan pengetahuan singkat tentang budidaya kerang hingga menjadi perhiasan.
Tidak seperti kebanyakan online shop lainnya, KKP ikut mensurvei tiap perajin perhiasan mutiara laut selatan sebelum produknya dipromosikan dalam online shop tersebut.  Dalam survei usaha, ada tim survei yang tugasnya mendatangi perajin untuk melakukan validasi usaha. Meliputi feasibility study yaitu studi kelayakan yang menyangkut tentang aspek hukum, analisis dampak lingkungan, aspek teknis, aspek sosial dan teknologi. Setelah tim survei, dibutuhkan juga tim kreatif yang terjun ke lapangan untuk melakukan proses dokumentasi berupa pengambilan foto/gambar tempat usaha, menulis tentang profil usaha serta spesifikasi tiap produk.Walau sepertinya ‘tampak ribet’, namun ada beberapa manfaat dari survei usaha ini, yaitu memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap calon konsumen bahwa industri mutiara yang akan dipilihnya adalah benar-benar ada. Kemudian, proses edukasi bagi calon konsumen untuk mengetahui cara pembuatan kerajinan perhiasan mutiara.
Manfaat dari online shop khusus mutiara laut selatan ini untuk memudahkan masyarakat yang ingin membeli perhiasan ISSP asli Indonesia yang artinya menguatkan industri mutiara dalam negeri. Sekaligus memanfaatkan teknologi telekomunikasi sebagai penguatan branding ISSP ke luar negeri. Indonesia sebagai penghasil south sea pearls terbesar di dunia seharusnya tidak kalah bersaing dengan negara tetangga, Australia, yang telah mempromosikan mutiaranya lewat online shop.
*Siti Muzzayana (email : siti.muzzayana@mail.ugm.ac.id )
- Facebook : https://www.facebook.com/muzalea
- Twitter : https://twitter.com/mza_yna
- Instagram : https://www.instagram.com/mzyna_/
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menguak Tabir Indonesian South Sea Pearls (ISSP) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H