Empati berhubungan dengan kegiatan kognitif dan afektif dari seseorang dalam kesehariannya, baik itu sedang melakukan konseling atau yang lainnya. Apa yang terjadi jika seorang konselor atau tenaga kerja di bidang ini tidak memiliki sikap empati? Tentu komunikasi terapeutik tidak akan berjalan dengan lancar, bahkan konseling yang dilakukan pun bisa gagal. Oleh karena itu, menjadi seorang konselor memerlukan banyak keahlian khusus yang harus dikuasai agar konseling yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Dari ulasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi terapeutik dibutuhkan untuk membantu klien kembali ke keadaan awal dari klien tersebut. Komunikasi ini membutuhkan kemampuan empati dari konselor agar berjalan dengan lancar dan masalah yang dialami klien bisa segera selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H