Mohon tunggu...
Muttaqien Mafaza
Muttaqien Mafaza Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca,Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kolaborasikan Project Based Learning di SMK dan Potensi Wisata Pemerintah Daerah

7 November 2023   09:00 Diperbarui: 7 November 2023   09:03 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Koleksi Penulis

Guru merupakan model yang hendak ditiru oleh siswa dalam tutur kata, adab, tingkah laku, dan dalam segala tindakan yang dilihat oleh siswa sehingga guru harus betul-betul menjadi tauladan yang diharapkan, namun dalam proses pembelajaran guru membutuhkan berbagai model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung. Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan pendekatan ruang kelas yang dinamis di mana diyakini bahwa siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dalam melalui eksplorasi aktif tantangan dan masalah dunia nyata. Dalam kurikulum merdeka disarankan untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Kegiatan ini juga dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Bojongsari dalam upaya  membantu peserta didik dalam memahami implementasi model pembelajaran berbasis proyek di era kurikulum merdeka dengan tujuan peserta dapat mengimplementasikan Project Based Learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan di objek wisata Sanggaluri Park Purbalingga. Kegiatan ini juga sebagai upaya mengenalkan potensi wisata daerah kabupaten Purbalingga kepada siswa. Hasilnya peserta mendapatkan gambaran yang cukup untuk memahami dan mengimplementasikan PjBL di era kurikulum merdeka.

Selama ini peserta didik bersifat pasif dalam kegiatan pembelajaran dan cenderung mendengarkan, merangkum tugas, dan menghafalkan rumus tanpa mengetahui konsep. Padahal Pengembangan diri, kreativitas dan bakat perlu dikembangkan pada diri peserta didik untuk menjadikan mereka individu yang kreatif melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Model pembelajaran Project Based Learning sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka agar peserta didik memiliki pengalaman yang lebih berharga dan dapat bersifat kritis dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam model pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator dan mengevaluasi hasil produk atau penemuan peserta didik yang ditampilkan melalui proyek yang telah dikerjakan.

Menurut Goodman dan Stivers (2010), Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang dibangun untuk memberikan tantangan kepada peserta didik terkait kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara kelompok.

Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dengan menggunakan project sebagai media pembelajarannya. Model pembelajaran berbasis project tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga menekankan pada proses untuk memecahkan masalah dan akhirnya menghasilkan sebuah produk. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan mampu membuat peserta didik memiliki pengalaman berharga.

Tujuan Pembelajaran Project Based Learning

Penerapan model pembelajaran berbasis project memiliki beberapa tujuan yang harus diperhatikan, yaitu:

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah berbasis project;

Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran;

Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah project yang kompleks dengan hasil produk nyata;

Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas, dan meningkatkan kolaborasi antar peserta didik.

 

Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Project Based Learning

Berawal dari Sebuah Masalah atau Pertanyaan

Pembelajaran berbasis project bersumber dari sebuah pertanyaan ataupun masalah. Permasalahan yang harus dipecahkan harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan peserta didik. Misalnya, jangan sampai memberikan tantangan untuk anak kelas 3 SMP kepada anak kelas 1 SMP.

Otentik dan Relevan

Proyek yang dikerjakan oleh peserta didik harus mencakup pertanyaan-pertanyaan dalam dunia nyata dan relevan dengan pengalaman peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat menghubungkan pengetahuan yang telah diperoleh saat pembelajaran dengan kegunaannya di dunia nyata.

Kebebasan Memilih

Model pembelajaran berbasis project memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau project. Misalnya, kebebasan bagi peserta didik untuk menentukan produk yang akan dihasilkan, strategi pemecahan masalah, serta bagaimana cara untuk menghasilkan produk tersebut.

Self-reflection

Selama proses pengerjaan project, peserta didik diharapkan mampu merefleksikan pengalaman yang diperoleh selama proses pengerjaan project. Kemudian, peserta didik dapat menyimpulkan berbagai macam pelajaran dan pengalaman berharga yang bisa diperoleh selama proses pengerjaan project.

Feedback

Model pembelajaran berbasis project mengajarkan peserta didik untuk mampu memberi dan menerima masukan selama proses pengerjaan project. Dengan begitu, mereka tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga belajar dari teman sebaya.

Presentasi

Di akhir proses pembelajaran, peserta didik dituntut untuk mampu mempresentasikan produk atau penemuannya di depan umum.

Langkah-langkah Pembelajaran Project Based Learning 

Terdapat beberapa langkah yang perlu diterapkan dalam model pembelajaran berbasis project, yaitu sebagai berikut:

Menentukan Pertanyaan Dasar

Penerapan model pembelajaran ini dimulai dengan memberikan pertanyaan esensial yang mengandung permasalahan untuk dipecahkan dan menghasilkan sebuah produk atau penemuan melalui investigasi yang mendalam.

Membuat Desain Project

Dalam sebuah project tentu terdapat perencanaan yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik. Sebuah perencanaan dapat berupa aturan main, pemilihan aktivitas yang mendukung dalam menjawab pertanyaan yang esesial dengan mengintegrasikannya ke berbagai subjek yang mendukung, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan proyek.

Menyusun Jadwal

Guru dan peserta didik dapat berkolaborasi untuk menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan masalah project. Aktivitas yang dapat dilakukan yaitu membuat waktu penyelesaian project, mengarahkan peserta didik untuk membuat cara baru, dan lain-lain.

Memonitor Kemajuan Project

Guru memiliki tanggung jawab untuk memantau kinerja peserta didik selama proses pengerjaan project. Pemantauan dapat dilakukan dengan guru menjadi mentor untuk peserta didik pada setiap proses.

Penilaian Hasil Project

Untuk mengukur ketercapaian standar kompetensi, guru dapat melakukan penilaian dari project yang telah dikerjakan peserta didik. Dengan begitu, guru juga dapat melakukan evaluasi terhadap kemajuan belajar masing-masing peserta didik. Melalui penilaian, guru juga dapat memberi umpan balik mengenai tingkat pemahaman yang telah dicapai peserta didik serta guru dapat menyusun strategi pembelajaran selanjutnya.

Mengevaluasi Pengalaman

Pada tahap akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik dapat melakukan refleksi terhadap penemuan atau hasil project. Proses refleksi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik juga dapat mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama proses pengerjaan project.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning

 

Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning

Terdapat beberapa kelebihan dalam menerapkan model pembelajaran berbasis project, yaitu sebagai berikut :

Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah kompleks;

Meningkatkan motivasi belajar dan mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan pekerjaan penting sehingga dapat berpikir lebih kritis.

Meningkatkan kolaborasi dengan guru ataupun antar teman kelompok;

Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan berkomunikasi.;

Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber belajar.

Membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, sehingga guru dan peserta didik dapat menikmati proses pembelajaran.

 

Kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning

Tidak menutup kemungkinan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis project memiliki kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari model pembelajaran berbasis project :

Pengerjaan project membutuhkan waktu yang relatif lama;

Ada kemungkinan terdapat anggota kelompok yang tidak aktif selama proses pengerjaan project;

Terdapat banyak pihak yang sudah nyaman dengan pembelajaran konvensional, terutama bagi pihak-pihak yang kurang menguasai teknologi;

Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena penambahan biaya untuk pengerjaan project;

Apabila topik yang diberikan pada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak dapat memahami topik secara keseluruhan.

Kelompok yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

Meskipun begitu, kelemahan dalam project based learning dapat diatasi dengan memperhatikan beberapa tips berikut.

Membatasi waktu pengerjaan project;

Guru dapat memfasilitasi dan membimbing peserta didik ketika menghadapi masalah;

Meminimalisir biaya pengeluaran dengan perencanaan yang mendetail;

Memilih peralatan sederhana yang mudah ditemui di lingkungan sekitar.

Itulah sekilas tentang penerapan Project Based Learning di SMK Negeri 1 Bojongsari Purbalingga yang dapat diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Semoga informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi Anda dalam membimbing pengajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun