Ada kemungkinan terdapat anggota kelompok yang tidak aktif selama proses pengerjaan project;
Terdapat banyak pihak yang sudah nyaman dengan pembelajaran konvensional, terutama bagi pihak-pihak yang kurang menguasai teknologi;
Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena penambahan biaya untuk pengerjaan project;
Apabila topik yang diberikan pada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak dapat memahami topik secara keseluruhan.
Kelompok yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
Meskipun begitu, kelemahan dalam project based learning dapat diatasi dengan memperhatikan beberapa tips berikut.
Membatasi waktu pengerjaan project;
Guru dapat memfasilitasi dan membimbing peserta didik ketika menghadapi masalah;
Meminimalisir biaya pengeluaran dengan perencanaan yang mendetail;
Memilih peralatan sederhana yang mudah ditemui di lingkungan sekitar.
Itulah sekilas tentang penerapan Project Based Learning di SMK Negeri 1 Bojongsari Purbalingga yang dapat diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Semoga informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi Anda dalam membimbing pengajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.