"Pegang ini, lo butuh payung, kan?"
Suara lelaki itu sangat datar. Entah sedang ingin membantu atau terpaksa membantu Yuky, yang jelas ia sangat tertegun.Yuky hanya bisa mematung dihadapan lelaki itu.
Lelaki itu memberikan ganggang payung itu secara paksa pada genggaman Yuky. Itu membuat Yuky menjadi lebih kebingungan lagi, apalagi lelaki itu eargi begitu saja dari hadapan Yuky.
"Heyy... lo siapa? Gue gak apa apa kok, ini payungnya.."
Sebelum lelaki itu dapat mendengar perkataan Yuky, ia telah pergi dan bayangannya sudah tertutupi oleh hujan yang semakin lebat. Setelah beberapa saat Yuky menyadari sesuatu, lelaki itu ,si misterius yang memakai seragam SMP, Mocca.
"Ya.. walaupun sedikit aneh, tampangnya boleh juga.. eh?" Ya ampun! Bahkan Yuky tidak menyadari dengan apa yang ia katakan.
Yuky mendongak memperhatikan langit langit payung . Jika di perhatikan lagi, payung ini bukan hanya sekedar berwarna hitam. Langit langit payungnya tersebar bintik bintik kecil berwarna putih seperti bintang. Bahkan membentuk rasi bintang. Yang di ujung sana rasi bintang Yuky, pisces. Dan di sana scorpio. Yuky terbuai, keasyikan memperhatikan rasi bintang itu, apalagi dihiasi rintikan hujan. Membuatnya menjadi lebih dramatis.
Tapi itu tidak bertahan lama, sebelum hal menyebalkan menimpa Yuky kembali.
Byyurrrr..
Mobil melewat dan membuat Beceknya tanah menyembur setengah badan Yuky hinga tidak hanya basah kuyuk dan ditambah lupur yang menjijikan. Taksi itu dengan santainya pergi begitu saja.
Ini membuat penilaian Yuky untuk hari ini yang awalnya 'tidak buruk' menjadi 'sangat buru'. Tapi entah mengapa rasa bahagia menganjal saat melihat gantungan kunci jam pasir itu dan payung rasi bintang, ada sesuatu yang menyangkut pautkan keduanya, entah apa
itu .
Tanganya merasakan detak jantung yang malah semakin tidak beraturan. Ia menelan ludah, bertanya tanya apa yang tengah ia rasakan. Yuky harap itu bukan cinta bodoh,cinta tak berguna yang dulu ia rasakan.