Mohon tunggu...
Healthy

Pentingnya Komunikasi antara Pasien dan Praktisi Kesehatan

3 Desember 2017   11:01 Diperbarui: 3 Desember 2017   11:29 2056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                (d) Mendemonstrasikan atau mengilustrasikan keterampilan

                (e) Menunjukan keuntungan dari perubahan perilaku

                (f)  Meningkatkan permintaan untuk jasa kesehatan

                (g) Memperkuat pengetahuan, sikap, dan perilaku

                (h) Menyangkal mitos dan kesalahan persepsi

                 (i)  Membantu hubungan organisasi untuk bersatu

                 (j)  Mendukung isu-isu kesehatan atau populasi kelompok.

           Dari peran-peran yang dapat dilakukan oleh komunikasi kesehatan inilah kita tau mengapa dalam kehidupan nyata atau secara praktis komunikasi kesehatan itu penting. Banyak pasien yang melaporkan kalau mereka tidak puas dengan kualitas interaksi dengan praktisi kesehatan. Kesenjangan komunikasi antara pasien dan praktisi kesehatan adalah bukti yang ada dalam populasi. Kesenjangan ini nyata dirasakan oleh kaum marjinal contohnya seperti masyarakat yang memiliki keterbatasan (disabilities), literasi rendah, kemampuan berbahasa Inggris yang terbatas, atau status sosialekonomi yang rendah. Selain itu kelompok-kelompok yang terstigma seperti masyarakat yang terinfeksi HIV, obesitas, atau pengidap penyakit mental. Populasi minoritas seperti masyarkat afrika-amerika dan pengungsi (Thomas,2006). Sekali lagi contoh yang ditampilkan mengenai kesenjangan yang dirasakan pasien dengan praktisi kesehatan ini konteksnya berada di US.  Menurut Thomas komunikasi yang buruk ini dapat memberikan dampak negatif pada (a) hasil dari penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi, (b) penyakit akut seperti kontrol rasa sakit, rentan penyakit setelah menjalani operasi, dan lama waktu menginap di rumah sakit, (c) penyakit mental seperti depresi dan schizophrenia. Dari pembahasan kali ini kita dapat melihat sebenarnya secara teori komunikasi kesehatan itu penting karena dapat mempengaruhi kesehatan dari pasien dan masyarakat, tetapi masalahnya secara praktis saya pribadi masih menemukan kesenjangan komunikasi antara pasien dan praktisi yang terkadang menjadi penghalang untuk peningkatan kesehatan pasien itu sendiri. Semoga dengan tulisan ini dapat memberikan wawasan baru untuk anda mengenai komunikasi kesehatan. Salam produktif!

Daftar Pustaka:

Thomas, K. Richard.2006.Health Communication.Springer:USA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun