Mohon tunggu...
Healthy

Pentingnya Komunikasi antara Pasien dan Praktisi Kesehatan

3 Desember 2017   11:01 Diperbarui: 3 Desember 2017   11:29 2056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : thedoctorweighsin.com

           

             Kemarin kita telah mempelajari mengenai definisi dari komunikasi kesehatan dan target dari komunikasi kesehatan. Kali ini kita akan lebih memperdalam mengenai apasih sebenarnya peran dari komunikasi kesehatan dan mengapa komunikasi kesehatan penting untuk dilakukan. Tulisan saya kali ini mengacu pada tulisan Thomas dalam bukunya berjudul Health Communication. Salah satu perkembangan utama dalam beberapa tahun terakhir ini adalah penemuan peran yang dapat dilakukan komunikasi kesehatan baik dari segi positif dan negatif dalam menentukan status kesehatan individu dan komunitas.

            Sebenarnya peran ini dapat berjalan dengan baik jika didukung dengan komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif yang dimaksud adalah ketika kesenjangan kualitas kesehatan yang diharapkan dan yang diterima antara pemberi pesan, pasien, keluarga pasien, atau organisasi kesehatan dan pemberi pesan tidak begitu besar atau bahkan tidak ada kesenjangan, maka dikatakan komunikasi efektif dalam konteks kesehatan. Terdapat tiga keuntungan yang didapat ketika komunikasi yang dilakukan efektiif, keuntungnya adalah :

            (a) Komunikasi yang efektif dapat memperbaiki hasil kesehatan dari kondisi kronis dan akut.

            (b) Komunikasi yang efektif dapat mengurangi dampak dari rasial, etnis, penyakit tertentu, dan faktor sosial ekonomi dalam perawatan. Dalam hal ini kasus yang dirasakan oleh masyarakat minoritas dengan masyarakat kulit putih mengenai perbedaan asuransi atau status sosialekonomi yang tidak dapat dijelaskan, merefleksikan peran krusial komunikasi yang tidak memadai dan kurangnya kompetensi budaya yang dimainkan.

            (c) Komunikasi yang efektif dapat memperbaiki keefektifan dari pencegahan dan promosi kesehatan.

            Komunikasi kesehatan sudah diterima sebagai alat untuk mempromosikan kesehatan masyarakat. Komunikasi kesehatan kini seringkali digunakan untuk pencegahan berbagai penyakit dan strategi kontrol termasuk didalamnya dukungan pada isu-isu kesehatan, pemasaran produk dan  perencanaan kesehatan, mengedukasi pasien mengenai perawatan medis atau pilihan-pilihan pengobatan, dan mengedukasi konsumen mengenai isu-isu kualitas kesehatan. Komunikasi kesehatan menjadi alat penting karena munculnya teknologi baru dan media yang berbasis komputer memperluas akses informasi kesehatan dan meningkatkan pertanyaan mengenai kualitas akses, akurasi informasi, dan penggunaan efektif alat baru ini.

            Diawal kita telah membahas mengenai komunikasi yang efektif itu akan memberikan keuntungan apa bagi kita. Kali ini kita akan membehas peran-peran yang dapat dilakukan komunikasi kesehatan menurut Centers for Disease Control and Prevention. Peran-peran komunikasi kesehatan ini meliputi:

                (a) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai isu-isu, masalah, atau solusi dalam konteks kesehatan

                (b) Mempengaruhi persepsi, keyakinan, sikap, dan norma sosial

                (c) Mendorong aksi

                (d) Mendemonstrasikan atau mengilustrasikan keterampilan

                (e) Menunjukan keuntungan dari perubahan perilaku

                (f)  Meningkatkan permintaan untuk jasa kesehatan

                (g) Memperkuat pengetahuan, sikap, dan perilaku

                (h) Menyangkal mitos dan kesalahan persepsi

                 (i)  Membantu hubungan organisasi untuk bersatu

                 (j)  Mendukung isu-isu kesehatan atau populasi kelompok.

           Dari peran-peran yang dapat dilakukan oleh komunikasi kesehatan inilah kita tau mengapa dalam kehidupan nyata atau secara praktis komunikasi kesehatan itu penting. Banyak pasien yang melaporkan kalau mereka tidak puas dengan kualitas interaksi dengan praktisi kesehatan. Kesenjangan komunikasi antara pasien dan praktisi kesehatan adalah bukti yang ada dalam populasi. Kesenjangan ini nyata dirasakan oleh kaum marjinal contohnya seperti masyarakat yang memiliki keterbatasan (disabilities), literasi rendah, kemampuan berbahasa Inggris yang terbatas, atau status sosialekonomi yang rendah. Selain itu kelompok-kelompok yang terstigma seperti masyarakat yang terinfeksi HIV, obesitas, atau pengidap penyakit mental. Populasi minoritas seperti masyarkat afrika-amerika dan pengungsi (Thomas,2006). Sekali lagi contoh yang ditampilkan mengenai kesenjangan yang dirasakan pasien dengan praktisi kesehatan ini konteksnya berada di US.  Menurut Thomas komunikasi yang buruk ini dapat memberikan dampak negatif pada (a) hasil dari penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi, (b) penyakit akut seperti kontrol rasa sakit, rentan penyakit setelah menjalani operasi, dan lama waktu menginap di rumah sakit, (c) penyakit mental seperti depresi dan schizophrenia. Dari pembahasan kali ini kita dapat melihat sebenarnya secara teori komunikasi kesehatan itu penting karena dapat mempengaruhi kesehatan dari pasien dan masyarakat, tetapi masalahnya secara praktis saya pribadi masih menemukan kesenjangan komunikasi antara pasien dan praktisi yang terkadang menjadi penghalang untuk peningkatan kesehatan pasien itu sendiri. Semoga dengan tulisan ini dapat memberikan wawasan baru untuk anda mengenai komunikasi kesehatan. Salam produktif!

Daftar Pustaka:

Thomas, K. Richard.2006.Health Communication.Springer:USA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun