Mohon tunggu...
mutiara zenitha alchairina
mutiara zenitha alchairina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senyum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia: Strategi, Implementasi, dan Tantangan

29 Mei 2024   19:13 Diperbarui: 29 Mei 2024   22:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung lima sila yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh warga negara. Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan bertujuan untuk membentuk generasi muda yang memiliki karakter kuat, cinta tanah air, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Artikel ini akan membahas bagaimana pendidikan di Indonesia mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan program khusus yang ada untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.

1.Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Kurikulum, Pendidikan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, nilai-nilai Pancasila diajarkan secara eksplisit maupun implisit dalam berbagai mata pelajaran.

a.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn): Mata pelajaran ini secara langsung mengajarkan tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Siswa dibekali pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan gotong royong.

b.Bahasa Indonesia: Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia juga berperan dalam penanaman nilai-nilai Pancasila. Melalui berbagai teks, cerita, dan puisi, siswa diajak untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai seperti kemanusiaan, keadilan, dan persatuan 

c.Sejarah: Mata pelajaran sejarah memperkenalkan siswa pada perjuangan para pahlawan nasional dan proses pembentukan negara Indonesia, yang sarat dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui pelajaran sejarah, siswa diharapkan memahami pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

2.Ekstrakurikuler dan Kegiatan Sekolah
Selain dalam kurikulum formal, nilai-nilai Pancasila juga diintegrasikan melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan program-program sekolah, seperti:

a.Pramuka: Pramuka merupakan kegiatan yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan Pramuka menekankan pada pembentukan karakter, disiplin, kerja sama, dan cinta alam.

b.Upacara Bendera: Upacara bendera yang rutin dilaksanakan di sekolah-sekolah menjadi momen untuk mengingatkan siswa tentang pentingnya nasionalisme, patriotisme, dan penghargaan terhadap simbol-simbol negara.

c.Program Sosial dan Pengabdian Masyarakat: Sekolah sering mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan, dan kegiatan lingkungan yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap sesama.


3.Program Khusus untuk Membentuk Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah mencanangkan "Profil Pelajar Pancasila" sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan nasional. Profil ini menggambarkan karakteristik ideal yang diharapkan dimiliki oleh setiap pelajar Indonesia, yaitu:

1)Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Pelajar yang memiliki keyakinan agama yang kuat, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan memiliki akhlak mulia.

2)Bhineka Global: Pelajar yang menghargai keragaman budaya, memahami identitas diri, serta memiliki kemampuan berinteraksi dan berkolaborasi di tingkat global.

3)Gotong Royong: Pelajar yang memiliki sikap kolaboratif, suka bekerja sama, dan mampu bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.

4)Mandiri: Pelajar yang memiliki kemandirian dalam belajar dan kehidupan sehari-hari, serta mampu mengambil keputusan yang tepat.

5)Bernalar Kritis: Pelajar yang memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif.

6)Kreatif: Pelajar yang mampu menciptakan ide-ide baru, inovatif, dan mampu berpikir di luar kebiasaan.

4.Implementasi Profil Pelajar Pancasila
Untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila, pemerintah dan sekolah-sekolah menerapkan berbagai program dan strategi, di antaranya:

a.Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Program ini mencakup berbagai proyek dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan profil yang diinginkan. Misalnya, proyek literasi, proyek lingkungan, dan proyek kewirausahaan.

b.Integrasi dalam Pembelajaran: Nilai-nilai Pancasila diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran dan kegiatan belajar mengajar. Guru-guru dilatih untuk dapat mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai tersebut melalui metode pembelajaran yang inovatif dan menarik.

c.Kampanye dan Sosialisasi: Pemerintah dan sekolah sering mengadakan kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ini dilakukan melalui seminar, workshop, dan media sosial.

d.Kerjasama dengan Komunitas: Sekolah bekerjasama dengan komunitas dan organisasi masyarakat untuk melaksanakan program-program yang mendukung penguatan nilai-nilai Pancasila, seperti kegiatan sosial, lingkungan, dan kebudayaan.

5.Tantangan dan Solusi
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan tentu menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

a.Kurangnya Pemahaman Guru: Tidak semua guru memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran. Solusinya adalah melalui pelatihan dan workshop yang berkelanjutan.

b.Sarana dan Prasarana yang Terbatas: Tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan-kegiatan penguatan nilai-nilai Pancasila. Dukungan dari pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal ini.

c.Pengaruh Globalisasi: Tantangan dari pengaruh budaya asing dan globalisasi dapat menggerus nilai-nilai lokal dan nasional. Penting untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya mempertahankan identitas dan nilai-nilai bangsa di tengah arus globalisasi.


Mutiara Zenitha Al-Chairina
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Universitas Pelita Bangsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun