Mohon tunggu...
Mutiara Salsabila Zahra
Mutiara Salsabila Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya merupakan Mahasiswa Teknologi Sains Data Universitas Airlangga. Seorang mahasiswa yang aktif baik dalam bidang prestasi akademik maupun non akademik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Pembentukan Karakter dan Mental pada Kehidupan di Boarding School

29 Desember 2024   17:48 Diperbarui: 29 Desember 2024   17:48 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Memiliki mental yang tangguh

Kehidupan di boarding school tidak lepas dari tekanan akademik, homesick, dan konflik antar teman. Namun, justru dari tantangan ini santri belajar untuk bertahan dan mengembangkan ketangguhan mental. Santri boarding school dihadapkan pada jadwal harian yang padat, tugas akademik yang menuntut, dan adaptasi sosial yang dinamis. Kondisi ini mendorong santri untuk terus mencari solusi atas berbagai kendala yang dihadapi. Saat homesick melanda, santri belajar untuk menemukan kenyamanan dalam pertemanan yang baru. Ketika konflik muncul, santri belajar berdiskusi dan menyelesaikan perbedaan dengan cara yang dewasa. Semua ini memperkuat daya tahan emosional dan meningkatkan keterampilan mengatasi stres. Dan dengan bekal ilmu agama yang kuat, silaturahmi atau hubungan antar santri akan tetap terjaga.

Journal of Adolescent Resilience (2021) melaporkan bahwa siswa boarding school memiliki ketahanan mental lebih baik karena mereka terbiasa menghadapi tantangan secara langsung tanpa intervensi orang tua. Ini membentuk kepribadian yang tangguh dan siap menghadapi situasi sulit di masa depan.

4. Membentuk karakter positif

Di boarding school, terdapat nilai-nilai atau aturan tertentu yang ditanamkan, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran. Kebiasaan-kebiasaan ini lama-kelamaan menjadi bagian dari karakter santri. Misalnya, disiplin untuk bangun pagi dan mengikuti kegiatan harian membuat santri lebih terorganisasi dan siap menghadapi tuntutan kehidupan yang penuh tantangan.

Pembentukan karakter ini juga telah dikaji oleh Brown dan Johnson (2018), yang menyebutkan bahwa lingkungan boarding school mampu membangun kebiasaan positif pada siswa karena adanya rutinitas dan pengawasan yang konsisten. Kebiasaan ini tidak hanya berlaku saat mereka berada di sekolah, tetapi juga terus terbawa ke kehidupan dewasa, membantu mereka menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan memiliki integritas tinggi.

Nilai-nilai yang ditanamkan ini menciptakan pola pikir yang terarah, di mana individu belajar untuk memprioritaskan tugas, menghargai waktu, dan memupuk rasa hormat terhadap sesama. Dengan demikian, boarding school tidak hanya mencetak santri yang unggul secara akademis, tetapi juga individu yang matang secara emosional dan moral.

5. Mampu dalam manajemen konflik

 

Manajemen konflik sangat penting dalam kehidupan berasrama, terutama mengingat betapa seringnya terjadi seperti situasi perpindahan kamar setiap tahun menimbulkan permasalahan yang kecil yaitu rebutan fasilitas atau perbedaan pendapat di antara santri. Dalam lingkungan ini, santri belajar untuk menghadapi konflik secara konstruktif, belajar untuk mendengarkan sudut pandang orang lain, mengomunikasikan perasaan dan kebutuhan mereka, serta mencari solusi yang saling menguntungkan.

Para santri tidak hanya memahami teori-teori manajemen konflik, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, di berbagai situasi. Dengan melibatkan diri dalam proses ini, santri tidak hanya memperbaiki keterampilan sosial mereka, tetapi juga membangun kemampuan untuk mengatasi konflik secara lebih efektif di masa depan. Di Indonesia, boarding school seperti pesantren modern juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter siswa. Nilai-nilai agama dan budaya yang diajarkan memberikan dimensi tambahan dalam pengembangan kepribadian yang holistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun