Mohon tunggu...
Mutiara Tyas Kingkin
Mutiara Tyas Kingkin Mohon Tunggu... Freelancer - Educators

These are my collection of words to share with you. Hopefully, it will bring a good vibe to the readers.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersimpuh

12 Juni 2024   14:34 Diperbarui: 12 Juni 2024   17:30 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sampai berjumpai besok." Ia mengemasi wadah bekalnya dan berjalan pergi.

***

Ada seseorang berdiri di belakangku, meski aku tidak melihatnya langsung. Aku masih terus melanjutkan ceritaku, kepada sosok yang tidak mungkin menjawabku. 

Tapi, dia tetap menjadi pendengar yang baik untukku. Sebelum ia tidak akan pernah menjawabku lagi-seperti sekarang ini, ia berpesan agar aku kembali melanjutkan hidupku. Dengan huru-hara dunia orang-orang yang silih berganti, terlalu banyak tetapi tidak semuanya berarti. 

"Ayo pulang, Na. Sudah sepuluh jam kamu duduk di sini."  

Mama, Papa, kakak, dan kulihat beberapa teman-temanku berada di sini. Mama membantuku berdiri dan memelukku. Kami berjalan pulang. Ia berpesan kepadaku agar aku tetap melanjutkan hidup, sebab hidup terus berjalan-kadang tidak perduli meski kau sedang berduka. 

"Terima kasih telah menjadi teman terbaikku di bumi, Na." ucapku lirih-meski mereka tidak akan pernah mendengarku dan kini aku hanya bisa melihat punggung mereka mengecil, berjalan lebih jauh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun