Mohon tunggu...
Mutiara Tyas Kingkin
Mutiara Tyas Kingkin Mohon Tunggu... Freelancer - Educators

These are my collection of words to share with you. Hopefully, it will bring a good vibe to the readers.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Beberapa Hal yang Bisa Kamu Pelajari dari Film Petualangan Sherina 2

1 Oktober 2023   21:37 Diperbarui: 1 Oktober 2023   22:19 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sherina yang sangat menggebu-gebu saat hendak dikirimkan liputan ke Swiss, tiba-tiba menjadi murung ketika rencananya tidak berjalan sesuai ekspektasinya. Terlebih saat iya mengetahui bahwa tim yang akan diberangkatkan ke Swiss masih keponakan dari atasannya. Ketika di rumah orang tuanya. Ayah Sherina (Mathias Muchus) yang tahu betul watak anaknya yang ambisius, karena Sherina memang memiliki sifat yang keinginannya harus dikabulkan. Berbeda dengan respon sang ibu (Uci Nurul), justru memberikan nasehat mengenai batalnya Sherina ke Swiss, akan ada hal menarik yang bisa Sherina jumpai di Kalimantan.

Pahitnya adalah terkadang kita mempunyai mimpi dan ambisi untuk diwujudkan, tetapi dunia yang kita tempati saat ini merupakan dunia yang tidak ideal. Di mana faktor-faktor yang menjadi di luar kendali kita, juga dapat mempengaruhi keberhasilan mimpi kita. Meski, Sherina telah mempersiapkannya dengan matang. Namun, keputusan pimrednya adalah di luar kendalinya.

Hal-hal seperti itu tentunya sering terjadi di tengan proses sedang mengusahakan mimpi kita. Kekecewaan dan putus asa sudah pasti. Tetapi, tidak boleh teralut dalam kekecewaan. Sehingga Sherina yang mulanya kecewa lantas kembali bangkit dan menemukan beberapa hal baru khususnya mengenai sekolah orang utan. Saat kita mulai mencoba bangkit kembali, kita bisa melihat banyak peluang yang dapat menghantarkan pada mimpi-mimpi yang lain-yang bisa jadi lebih baik.

Memberikan yang Terbaik 

Sherina adalah wanita yang memiliki karakter yang tegas dan selalu memberikan yang terbaik. Untuk meraih mimpinya, Sherina tentu bekerja keras dan pantang menyerah. Sehingga dirinya kerap diandalkan oleh media televisi tempatnya bekerja.  Tetapi, dalam hidup, sebelum meraih cita-cita tentu memerlukan berbagai upaya agar mencapai tujuan. Ketika kita sedang dihadapkan dengan tanggung jawab. Ibu Sherina yang melihat anaknya sangat murung, memberikan nasehat bahwa seseorang yang mengenal diri kita tentu sudah mengerti sejauh mana kemampuan dirimu. Di sinilah peran mengenal diri sendiri juga sangat penting. Sebab, sebelum orang lain mengenal kemampuan diri kita, diri sendiri yang harus lebih dulu paham. Di mana porsi kita dapat dikembangkan dan mengambil kesempatan yang dapat membantu kita menjadi lebih baik lagi.

Jangan Gegabah saat Mengambil Keputusan 

Memiliki karakter yang ambisius tak jarang justru membuat Sherina gegabah dalam mengambil keputusan. Saat mengejar komplotan pencuri orang utan ada banyak hal yang luput dan mengancam keselamatannya sendiri.  Sadam yang selalu terperangkap dengan sifat Sherina itu ternyata menyimpan uneg-uneg yang membuat Sherina tersadar, bahwa selama ini dirinya cenderung gegabah dan kurang membaca situasi saat mengambil keputusan. Bahkan di saat hari sudah gelap dan semua tim perlu istirahat, Sherina masih ngotot untuk tetap melangsungkan pencarian.

Dalam keadaan panik, orang akan cenderung bertindak gegabah-yang berujung salah mengambil keputusan. Diperlukan sikap tenang di setiap situasi, meski terdengar sulit. Sikap tenang ini memang harus dilatih, agar kita tidak mudah panik dalam pengambilan keputusan-apalagi jika itu adalah keputusan yang besar.

Mendengarkan Orang Lain 

Setiap mengambil tindakan Sherina egonya selalu meletup-letup. Seakan dengan semua upaya yang ia kerahkan dapat melawan komplotan pencuri itu dalam satu waktu. Berbanding dengan Sadam, ia yang sedari awal sudah memberi kode pada Sherina untuk berkoordinasi dengan tim dan kepolisaan hutan. Seperti tidak digubrisnya usulan Sadam. Sherina dengan lagak sotoynya sejak kecil, tetap mengambil keputusannya sendiri hingga puncaknya Sadam merasa dirinya tidak pernah didengarkan Sherina dan mengatakan sifat Sherina inilah yang kurang disukainya.

Mendengarkan orang lain terlihat sangat mudah. Sebab, kita hanya duduk dan mendengarkan orang yang berbicara. Ternyata, mendengarkan orang lain tidak segampang yang kita kira. Harus memilih hati saat kita mau mendengarkan keinginan dan opini orang lain. Mendengarkan juga dibutuhkan sikap legowo agar kita mampu memahami kondisi orang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun