Perkembangan teknologi yang begitu cepat, manusia dituntut untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dengan sebaik mungkin. Saat ini teknologi berkembang pesat di berbagai sektor salah satunya pada sektor kesehatan yang juga mencakup layanan kesehatan bagi masyarakat. Pada era ini dunia kesehatan tidak lepas dari teknologi digital. Perkembangan teknologi ini dapat membangun mutu layanan kesehatan yang lebih baik lagi dan lebih efisien serta efektif.Â
Banyak sekali masyarakat Indonesia yang menilai bahwasannya alat dan teknologi di bidang kesehatan di Indonesia sangat mengalami ketertinggalan. Namun, hal ini dibantah oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dikutip pada laman antaranews.com, menurut Prof. Ari alat-alat medis yang masuk ke Indonesia sama dengan yang berada di luar negeri, bahkan beberapa rumah sakit juga sudah memiliki peralatan berteknologi terkini
"Kadang-kadang ketika orang bilang di Singapura lebih baik, saya bilang enggaklah. Ketika teknologi ini datang, teknologi di Singapura dan Malaysia juga baru datang, jadi jangan bilang kalau rumah sakit di Indonesia itu alatnya ketinggalan," ujar Prof. Ari ditemui dalam jumpa pers di RS UI, Depok, Jawa Barat, Jumat.Â
Menurutnya ada 3 yang setidaknya menjadi bahan pertimbangan untuk menerima teknologi baru di bidang medis. Hal pertamanya tentunya soal keamanan, yang kedua tentang penggunaannya yang sederhana, dan yang ketiga yaitu para ahli terlibat dalam risetnya.
Berikut merupakan beberapa contoh nyata perkembangan teknologi di bidang medical atau kesehatan yang melibatkan interaksi antara manusia dan komputer :
1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Imaging atau MRI adalah teknologi untuk pemindaian radiologi yang menggunakan magnet, gelombang radio serta membutuhkan komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh. Alat ini berfungsi untuk memudahkan dokter dalam mendeteksi serta melihat diagnostik secara detail mengenai masalah yang terjadi pada tubuh dalam manusia. Gambar yang dihasilkan pada pemeriksaan MRI cenderung lebih detail jika dibandingkan dengan CT-scan. Dikutip dari laman website RS Panti rapih, dibalik keungggulannya MRI memiliki kelemahan dibandingkan CT-Scan yaitu waktu pemeriksaan yang relative sedikit lama 3-5 menit untuk satu bidang, pemeriksaan pasien dilakukan untuk 1 sequence yang mana ini membutuhkan 20-30 menit pemeriksaan keseluruhan tubuh 1 pasien.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) - source : alodokter.com
Teknologi ini bukan merupakan teknologi baru, namun sudah lama ditemukan sejak tahun 1977 gambar pada mesin MRI sudah dapat ditampilkan namun dengan resolusi dan kekuatan magnet yang jauh lebih rendah dari sekarang. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya teknologi otomatis MRI akan mengikuti perkembangannya maka pengguna (perawat yang menggunakan) juga perlu mampu beradaptasi akan pengoperasian komputer. Hal ini dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya interaksi manusia dengan mesin yang dioperasikan melalui komputer.
2. Melafind
Melafind merupakan teknologi scanner yang baru rilis dan berfungsi sebagai detektor yang dapat membedakan jenis tahi lalat yang tidak berbahaya dengan tahi lalat yang berbahaya dan menyebabkan kanker pada kulit (Melanoma). Dikutip dari Dinas Kesehatan Yogyakarta, tingkat akurasi Melafind dalam mendeteksi adanya kanker kulit mencapai titik akurasi 98% dan Melafind dapat memangkas jumlah tindakan biopsi yang tidak diperlukan hingga 90%.Â
MelaFind Scanner -Â source : medicalogy.com
Melafind mulai diteliti dan dikembangkan sejak tahun 2007 di pusat industri Amerika Serikat Melafind memanfaatkan teknologi camera fotografi dan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengindikasikan penyakit tersebut lalu mengumpulkan data dan memprosesnya menggunakan algoritma yang terstruktur dan mencocokkannya dengan gambar digital serta sekumpulan database dari melanoma dan penyakit kulit lainnya yang telah terkumpul pada alat Melafind ini. Pendeteksian tersebut akan ditampilkan pada layar kecil. Alat ini sangatlah canggih dalam satu menit saja alat ini dapat mendeteksi dan menghitung kemungkinan besar penyakit yang dialami pasien.
3. Â Patient Monitor / Bedside Monitor
Patient Monitor merupakan alat medis yang membantu memonitoring kondisi fisiologis pasien secara real-time. Alat ini menampilkan parameter-parameter yang dibutuhkan dokter dan perawat untuk melihat kondisi pasien. Biasanya mencakup ECP, respirasi, tekanan darah, kadar oksigen dalam darah serta temperatur. Patient Monitor sangat banyak jenisnya berdasarkan fungsinya, antara lain:
Patient Monitor - source :Â ciptamedika.com
- Cardiac Monitoring berbasis Personal Computer merupakan alat monitoring pasien yang terdiagnosa memiliki kelainan jantung yaitu ketidaknormalan katup jantung. Alat ini memiliki keakuratan yang tinggi dibandingkan dengan stetoskop akustik. Cardiac Monitor menggunakan teknologi Elektrokardiogram yang dapat mendeteksi dan mengukur aktivitas elektrik jantung. Sinyal yang ditangkapnya akan diproses pada mikrokontroller dan sekumpulan data tersebut akan ditampilkan pada PC.
- Respiratory Monitoring untuk parameter pengecekan kadar oksigen dalam darah dan capnography serta pengecekan CO2.
- Neurological Monitoring parameter pengecekan khusus gelombang otak (brainwaves) serta mengecek tekanan yang terdapat didalam tengkorak kepala
- Blood Glucose Monitoring parameter pengecekan kadar gula darah
- Body Temperature Monitoring parameter mengecek suhu tubuh pasien
4. X-ray Film
X-ray merupakan teknik pencitraan medis yang menggunakan teknologi sinar-X. Sinar-X sendiri merupakan jenis radiasi gelombang elektromagnetik yang akan menciptakan gambar bagian dalam tubuh dengan konsep hitam putih. Radiasi X-ray pertama kali ditemukan oleh seorang professor berkebangsaan German yang bernama Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Dikutip pada lama dw.com Rontgen saat itu sedang melakukan percobaan sinar katoda untuk menguji fenomena cahaya yang ditemukan pada percobaan sebelumnya. Menurut perkiraan sebelumnya, sinar katoda seharusnya tidak dapat mencapai layar, namun nyatanya bisa lalu dia telah menemukan bentuk baru radiasi elektromagnetik dan saat itu Rontgen hanya menyebutnya X.
X-Ray / Rontgen - source : orami.co.id
X-Ray Film merupakan alat medis atau foto radiologi memiliki jenis radiasi yang dapat menembus tubuh yang digunakan untuk melihat kondisi tulang dan sendi, namun sekarang alat ini juga digunakan untuk mendeteksi penyakit yang lainnya, seperti infeksi pada paru-paru, kanker payudara, penyumbatan pembuluh darah, dan lain lain. Alat ini biasanya tersambung dengan X-Ray Film Viewer yang biasanya berada diruang dokter sehingga dokter dapat memonitoring dan memudahkan untuk menampilkan dan membaca hasil rontgennya. X-Ray Film atau biasa disebut dengan Rontgen di Indonesia saat itu menjadi terobosan baru dan penggemparan teknologi secara besar untuk dunia medis.Â
---KESIMPULAN---
Keempat alat medis yang disebutkan merupakan bukti nyata bahwa Komputer sangat penting dan perkembangan teknologi di dunia. Pesatnya perkembangan teknologi ini menuntut manusia untuk terus beradaptasi dan ikut berkembang, maka dari itu Interaksi Manusia dan Komputer sangat penting dan harus dikuasai oleh seluruh masyarakat. Tujuan dari diadakannya Interaksi Manusia dan Komputer di bidang kesehatan adalah untuk menciptakan sebuah sistem yang ramah pengguna (User Friendly) dan memiliki tingkat keamanan dan fungsionalitas yang tinggi.
Komputer Berperan Penting dalam Perkembangan Teknologi serta Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan di Dunia
Perkembangan Teknologi Tidak Luput dari Keterlibatan Manusia dalam Pengoperasian Komputer
Penulis : Mutiara Syafitri dan Risma Ekawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H