Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan dalam bentuk permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau pembelajaran seperti biasa. Tapi lebih menekankan kepada pembelajaran praktek, karena tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter dan berbudaya.
Subjek Program
Program ini ditujukan kepada seluruh peserta didik, dari setiap jenjang tingkatan pendidikan. Karena pembelajaran budaya dilakukan sepanjang hayat hidup manusia, karena kehidupan manusia sangat berkaitan erat dengan kebudayaan.
Pelaksanaan program One Day One Culture ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan konsep serta dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan peserta didik. Dalam pelaksanaan ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor kreativitas seorang guru, program ini juga dapat dikatakan berhasil jika guru memiliki inovasi yang menarik dalam pelaksanaan program ini.
Pembelajaran budaya dapat dilakukan melalui berbagai macam permainan, misalnya dengan menggunakan permainan "siapa aku?". Pada permainan ini peserta didik membentuk kelompok, setiap kelompok harus memiliki perwakilan pemeran utama. Setiap kelompok akan bergantian untuk memberikan pertanyaan melalui gerak tubuh. Pertanyaan yang dimaksud berkaitan dengan budaya. Misalnya tema permainan adalah Tarian Daerah Indonesia, maka setiap kelompok akan memperagakan tarian daerah tersebut dan kelompok yang lain akan menjawab pertanyaan tersebut. Bagi kelompok yang dapat menjawab pertanyaan tersebut maka akan mendapat poin, dan jika tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut kelompok peraga  yang akan mendapatkan poin. Pada permainan ini guru harus dapat menghidupkan suasana permainan sehingga tidak berkesan membosankan.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pembedahan film yang memiliki nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia atau mengenai fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Pada pembelajaran ini peserta didik akan diarahkan untuk berpikir kritis dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi dimasyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai kebudayaan. Sehingga kepribadian yang berkarakter dan berbudaya akan terbentuk pada setiap peserta didik.
Program One Day One Culture juga dapat dilaksanakan dengan diskusi terbuka antara peserta didik dan guru. Pada saat diskusi terbuka, guru akan memberikan permasalahan atau fenomena sosial. Lalu setiap peserta didik diwajibkan untuk memberikan pendapat ataupun sanggahan dari pendapat peserta didik yang lain. Peran guru pada diskusi terbuka adalah sebagai pengontrol dan pembimbing, guru bertugas mengarahkan jalannya diskusi terbuka ini.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pelatihan tari daerah, pembelajaran bahasa daerah, membentuk grup paduan suara dengan membawakan lagu daerah, kursus memasak makanan daerah, dan masih banyak lagi. Sebelumnya dapat dilakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap peserta didik, mengenai minat dan bakat peserta didik sehingga dapat diarahkan dalam pemilihan kelompok pelatihan.
Program One Day One Culture hendaknya dilaksanakan setiap penghujung minggu. Seperti hari Jumat dan Sabtu, waktu pelaksanaan sesuai dengan kebijakan sekolah atau pun guru. Jadi dalam satu hari tersebut peserta didik belajar mengenai kebudayaan, sehingga karakter berbudaya tersebut akan terbentuk sendiri dalam peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H