Mohon tunggu...
Mutiara Salsabilla
Mutiara Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa S1 Teknologi Pangan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dari Protein hingga Fluff: Bagaimana Gelatinisasi Membentuk Tekstur Marshmallow

23 Oktober 2024   03:59 Diperbarui: 23 Oktober 2024   07:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada inti dari tekstur marshmallow adalah gelatin, protein yang berasal dari kolagen hewan. Gelatin memiliki kemampuan unik untuk membentuk jaringan ketika dilarutkan dalam air panas dan kemudian didinginkan. Ketika gelatin dilarutkan dalam campuran marshmallow, lalu membentuk matriks protein yang menjebak udara di dalamnya, yang menghasilkan tekstur lembut dan kenyal. Proses ini mirip dengan gelatinisasi, di mana protein mengalami denaturasi dan berubah bentuk. Gelatin yang terdenaturasi akan menggumpal dan membentuk jaringan padat saat didinginkan, yang sangat penting dalam struktur marshmallow.

Selain itu, gelatinisasi protein juga digunakan dalam pembuatan produk seperti puding, yogurt, dan beberapa jenis keju, di mana tekstur gel diperlukan untuk menjaga konsistensi produk. Dalam industri daging, proses ini digunakan untuk meningkatkan tekstur dan kelembutan pada produk-produk olahan seperti sosis dan bakso, yang sering kali membutuhkan penambahan gelatin untuk memperbaiki struktur jaringan daging.

Proses Pembuatan Marshmallow

Pembuatan marshmallow melibatkan pemanasan gula, air, dan gelatin hingga campuran tersebut mencair. Campuran kemudian dikocok dengan kuat, memasukkan udara ke dalamnya. Protein gelatin berfungsi sebagai penstabil buih, yang berarti membantu menjaga udara tetap terperangkap dalam struktur marshmallow.

Ketika campuran mulai mendingin, gelatin mengental dan membentuk jaringan yang kuat, namun cukup elastis untuk memberi marshmallow tekstur yang empuk dan kenyal. Inilah sebabnya mengapa marshmallow bisa meregang saat ditarik dan kembali ke bentuk aslinya setelah dilepaskan.

Gelatinisasi Protein vs Gelatinisasi Pati

Meskipun istilah gelatinisasi lebih sering dikaitkan dengan pati dalam dunia pangan, dalam konteks marshmallow, gelatinisasi merujuk pada bagaimana protein mengalami perubahan selama pemanasan dan pendinginan, menciptakan tekstur elastis. Ini adalah proses fisik dan kimia yang melibatkan pembentukan jaringan protein yang mendukung seluruh struktur marshmallow.

Kesimpulan

Gelatinisasi protein adalah proses penting dalam industri pangan yang melibatkan perubahan struktural pada protein akibat pemanasan dan pengikatan air, menghasilkan gel yang elastis. Gelatinisasi protein memainkan peran kunci dalam menciptakan tekstur unik marshmallow. Proses ini memastikan marshmallow menjadi empuk, kenyal, dan fluffy. Dengan memahami mekanisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi protein, kita bisa lebih mengapresiasi camilan manis yang terlihat sederhana ini, yang ternyata memiliki proses ilmiah yang menarik di baliknya. 

---

Referensi:

1. Astawan, M. (2009). Serba-Serbi Gelatin dan Aplikasinya dalam Industri Pangan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

2. Muchtadi, D., Sugiyono, & Ayustaningwarno, F. (2010). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta.

3. Prasetyo, T., & Yulistiani, R. (2015). Pengaruh Konsentrasi Gelatin terhadap Sifat Tekstur Marshmallow dari Sari Buah Naga. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2), 505-515. 

4. Yuliani, S. (2008). Gelatinisasi Protein dalam Pengolahan Produk Olahan Daging. Jurnal Teknologi Pangan Indonesia, 18(2), 123-129.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun