Mohon tunggu...
Mutiara Rosna
Mutiara Rosna Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seminar Parenting : Agar Buah Hati Menjadi Penyejuk Mata

22 September 2024   08:06 Diperbarui: 22 September 2024   10:37 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat interaksi dalam keluarga, Poin ini adalah poin utama dalam mengasuh anak. Interaksi pasangan didasarkan pada ajaran Agama dan kelembutan. Ketakwaan orangtua kepada allah sangat menentukan ketakwaan anakn kepada allah. Bagaimana interaksi antara ayah dan ibu maka begitu pula interaksi anak dalam bersosialisasi. Apapun yang dilakukan oleh orang tua di rumah, akan dibawa keluar oleh anak. Jadi, usahakanlah untuk bertutur kata yang baik dan sopan sebagai contoh untuk anak.

Kelima, kebiasaan (habit). Menerapkan kebiasaan anak secara teratur sangat mempengaruhi karakter anak. Mulai lah menerapkannya sejak kecil dengan konsisten. Seperti menerapkan waktu shalat, menerapkan do’a ketika ingin melakukan aktivitas dan sebagainya. jika semua bersinergi, maka insya Allah kita menemukan anak yang menjadi qurratu a’yun bagi kita semua.

Salah satu kunci kepribadian anak yang hebat adalah anak-anak yang mendapatkan limpahan cinta dari seorang ibu. Seperti yang dikatakan oleh Hafiz Ibrahim “ ibu adalah madrasah prtama bagi anaknya, jika engkau mempersiapkannya maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik”. Sedangkan ayah sebagai mudiruha yaitu kepala sekolahnya yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mental ibu.

Teruslah jalin komunikasi yang baik antara ibu dan ayah di rumah, ciptakan rumah yang hangat dan penuh cinta bagi anak-anak kita. Jangan biarkan mereka terlalu nyaman diluar, hingga enggan untuk berada dirumah. Tetapi buatlah mereka nyaman di rumah hingga mereka tidak ingin lama berada diluar. Berilah kenyamanan untuk mereka agar mereka tidak mencari kenyamanan itu pada orang lain. Jadilah pendengar  yang sejati, agar mereka menjadikan kita sebagai teman curhat dan tempat untuk pulang. Hentikan pola asuh keras, yang tidak memberikan mereka kesempatan berpendapat. Mulailah menerapkan pola asuh yang suportif dan responsif agar mereka mendapatkan kehangatan serta keharmonisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun