Mohon tunggu...
Mutiara Putri
Mutiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Sejak duduk dibangku SMA, saya menyukai aktivitas yang serupa dengan mengulik isu sosial. Dari beberapa isu yang saya pahami, kemudian saya kembangkan menjadi sebuah karya tulis dengan berisikan tanggapan saya terkait isu tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Obsesi Orangtua Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

1 November 2023   19:37 Diperbarui: 1 November 2023   19:41 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obsesi orang tua terhadap hasil belajar dan prestasi peserta didik dapat disimpulkan bahwa dapat berdampak pada psikis anak yang juga akan mengganggu atau merusak kemampuan mengingat, konsentrasi, penurunan kemampuan menyelesaikan masalah, serta kemampuan akademik anak. Seringkali ditemukan peserta didik yang terbiasa mengandalkan kunci jawaban/contekan atau peserta didik yang enggan aktif di kelas karena takut salah, inilah hasil dari ketidakpercayaan diri anak akan kemampuannya sendiri. 

Menurut saya, memberi acuan kepada anak untuk meningkatkan prestasinya boleh saja dilakukan, namun tentu harus diseimbangi oleh dukungan secara mental seperti diperhatikan atau dituntun dalam proses belajarnya. Agar anak tidak merasakan atau mengalami tekanan dari orang tua, maka orang tua harus bersahabat dengan anak mereka (Irawati, 2021). 

Ketika anak gagal, bukan berarti orangtua berhak untuk menghakiminya dengan beralasan 'agar si anak belajar dari kesalahannya', tetapi sebagai orangtua perlu untuk membimbingnya kembali serta mencari tahu apa pemicu anak tersebut gagal pada hasil belajarnya. Berilah dukungan atau apresiasi agar anak merasa dihargai usahanya.  

Bukan hanya anak yang perlu belajar, namun sebagai orang tua perlu juga untuk belajar mengenai parenting agar keduanya saling mengerti kemampuan yang dimiliki anak tanpa harus membandingkan hasil yang didapatkan oleh anak orang lain. Dengan begitu, proses tumbuh kembang anak akan optimal dan terhindar dari berbagai macam tekanan, intimidasi, dan rasa takut.

REFERENSI

Lusiane, L. (2018). Tekanan Orangtua, Perfeksionisme, dan Ketidakjujuran Akademik pada Pelajar di Jakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi MINDSET, 9(01), 60-77.

Miranda, C. A., & Uyun, M. (2023). Impact Academic Pressure and Academic Ability Against Academic Cheating Dampak Tekanan Akademik dan Kemampuan Akademik Terhadap Kecurangan Akademik. Psikoborneo, 11(1), 117-123.

Rahmawati, S., & Indriayu, M. (2017). Pengaruh tekanan akademik terhadap prestasi akademik mahasiswa pendidikan ekonomi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret. Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi, 3(2).

Mawardi, A., Wibisono, A. Y. G., & Faridah, I. (2023). Hubungan Tekanan Orang Tua Terhadap Nilai Sekolah Dengan Tingkat Stres Anak Usia Sekolah Di SMP Negeri 2 Rajeg. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 1(3), 115-118.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun