Hemat Listrik dari rumah
Listrik merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Meski demikian, dominan listrik di dunia dihasilkan oleh PLTU sehingga memberi dampak buruk bagi lingkungan. Semakin besar daya listrik yang dibutuhkan masyarakat, maka semakin besar pula potensi GRK yang terbuang. Hal ini bisa memicu pemanasan global.
Mengurangi penggunaan listrik bisa jadi solusi minimum untuk menekan pencemaran, terutama untuk industri-industri besar. Selain berhemat dengan mengurangi angka vampir listrik. Transisi energi menjadi solusi yang bisa dipilih untuk keberlanjutan lingkungan.
Menggunakan Transportasi umum/rendah emisi
Saat ini, pemerintah tengah menggaungkan penggunaan mobil listrik dan kendaraan rendah emisi. Tujuannya agar keluaran gas rumah kaca yang diakibatkan oleh sektor transportasi bisa berkurang.Â
Untuk masyarakat umum, penggunaan transportasi publik dan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda juga bisa dilakukan untuk meminimalisir emisi.
Penanaman Mangrove secara Massal
Mangrove dikenal sebagai tanaman yang mampu menghasilkan blue carbon. Blue carbon diketahui dapat menyerap karbon lebih banyak dari tanaman tropis. Karbon di atmosfer diserap dan disimpan sebagai biomassa di tegakan pohon serta di tanah atau sedimen.Â
Menanam mangrove secara massal, artinya mempertinggi potensi penyerapan gas rumah kaca penyebab global warming dan perubahan iklim.
Baiklah, itu dia upaya mitigasi yang bisa dilakukan untuk mencegah tingkat keparahan perubahan iklim. Selain pemerintah dan masyarakat, beberapa pihak juga turut berkolaborasi dalam mencegah perubahan iklim. Salah satunya Yayasan KEHATI.Â
Yayasan KEHATI menjadi pihak yang peduli akan hal tersebut. Selain menginisiasi tersusunnya Blueprint untuk Program Perubahan Iklim, NGO tersebut juga mendukung terciptanya aksi-aksi berkelanjutan yang menggandeng anak-anak muda.Â