Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kenangan bersama KAI, dari Kejadian Menabrak Mobil hingga Ditraktir Nasi Sapi Lada Hitam

18 Oktober 2024   22:04 Diperbarui: 23 Oktober 2024   07:28 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayang sekali bukan ketika Gerbong Panoramik, New Gen atau Luxury yang cantik, harus rusak karena menabrak truk? Sungguh, ini tantangan besar bagi Pak Didiek Hartantyo dan rekan-rekan di Balai Yasa maupun PT INKA kedepan. 

***

Kereta Api adalah transportasi umum favorit saya. Sedikit bercerita, saat diundang ke sebuah acara di Jakarta, saya pernah ditawari naik pesawat terbang. Namun, saya memilih naik KAI saja. Mengapa? 

Memang, pesawat terbang lebih cepat sampai ke tujuan. Hanya saja, akses ke lokasi yang dituju lebih praktis menggunakan kereta. Berhenti di stasiun Gambir, tinggal pesan ojek online. 

Naik kereta juga relatif santai. Bagi saya yang suka mengerjakan pekerjaan di perjalanan, kereta menjadi pilihan transportasi jarak jauh yang tepat. Bisa sekalian healing lihat pemandangan di jendela. 

By the way, sampai saat ini saya belum pernah naik kereta jenis Panoramik, Ekonomi New Generation apalagi Luxury. Namun beberapa kali naik kereta eksekutif yang menurut saya sudah sangat nyaman. Sangat manis untuk diingat. 

Saya ketika naik kereta eksekutif bersama laptop kesayangan saya (dokumentasi pribadi) 
Saya ketika naik kereta eksekutif bersama laptop kesayangan saya (dokumentasi pribadi) 

Apalagi, kursinya punya meja untuk meletakkan laptop sehingga saya bisa sambil bekerja. Mungkin, selanjutnya kereta ekonomi bisa memiliki fasilitas yang sama? Tentunya dengan harga yang disesuaikan. 

Yup, semoga suatu hari nanti, saya bisa melakukan travel story bersama keluarga menggunakan kereta api. Jujur saja, semenjak KRD arah Pekalongan-Kendal tak ada lagi, keluarga belum pernah naik kereta lagi. 

Siapa tahu, bertahun-tahun kedepan, ada kereta lokal jurusan Tegal-Semarang seperti KRL di Jogja atau Jakarta, sehingga bisa masyarakat gunakan untuk mobilitas. 

Demikian uneg-uneg, harapan dan cerita saya tentang pengalaman tak terlupakan bersama KAI, dalam Didiek Hartantyo x Kompasiana. Semoga cerita ini bisa mendidiek jadi lebih baik. Salam hangat dari Nurul Mutiara R A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun