Keresahan pemilik akun twitter @mnc99_ mengenai cabang olahraga yang lolos ke olimpiade hampir sama dengan keresahan saya.Â
Bayangkan, penduduk Indonesia saat ini sekitar 280.000 juta jiwa. Tapi, atlet yang bisa berlaga ke olimpiade hanya 29 orang. Jumlah atlet kita kalah dengan Thailand yang mampu mengirimkan 52 orang.Â
Ketika saya tengok ke olimpiade periode sebelumnya yakni tahun 2020 di Tokyo, Indonesia hanya bisa mengirimkan atlet sebanyak 28 orang, sama seperti tahun 2016.
Kok Indonesia gak mengoptimalkan bibit-bibit olahragawan/wati di cabor lain ya biar atlet yang lolos ke olimpiade semakin bertambah?Â
Cabor lain di sini merupakan olahraga yang jarang sekali dibahas, tapi masuk sebagai cabor yang dikompetisikan di ajang-ajang olahraga tingkat internasional seperti tenis, taekwondo, judo, renang, senam indah, loncat indah dan lainnya.
Dengan begitu, Indonesia bisa mengirimkan lebih banyak atlet dari berbagai cabor jika masing-masing sudah berprestasi di dalamnya.Â
Di Indonesia, cabor bulu tangkis masih menjadi sorotan utama. Padahal, masih banyak cabor lainnya yang belum dikulik seperti tenis,Â
Seandainya Indonesia mau seperti Tiongkok yang mampu menggodog atletnya, saya yakin bakal banyak prestasi yang ditorehkan. Tapi ya gimana ya, sepertinya memang terhalang banyak hal.Â
Beberapa kali, olahraga Indonesia juga dipolitisasi, dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk menaikkan pamor. Padahal, bila murni dibangun fasilitas untuk para atlet, pasti bisa luar biasa.Â
Di Indonesia sendiri, ada universitas yang memiliki Fakultas Keolahragaan seperti UNY, UNJ, UNS, Unnes, UPI, UN Malang, dan UN Makassar.Â